Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Valentine dari Kisah Santo Valentinus Hingga Festival Lupercalia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Februari 2022 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perayaan Valentine Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perayaan Valentine Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hari Valentine jatuh pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Ini menjadi momen spesial yang selalu dirayakan bersama pasangan, keluarga, dan sahabat terdekat.
ADVERTISEMENT
Perayaan Valentine identik dengan berbagai tradisi yang unik dan menarik. Di Indonesia, Valentine biasanya dirayakan dengan pemberian bunga, cokelat, dan ucapan romantis.
Beberapa pasangan bahkan saling bertukar kado untuk menyambut datangnya hari spesial ini. Tidak lupa, mereka juga melakukan aktivitas romantis lainnya untuk mempererat hubungan asmara.
Menurut catatan, perayaan Hari Valentine sebenarnya sudah ada sejak lama. Bagaimana sejarah Valentine? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.

Sejarah Hari Valentine

Ada dua teori tentang sejarah Valentine yang dikenal luas oleh masyarakat dunia. Pertama, berkaitan dengan seorang pendeta yang bernama Santo Valentine.
Ilustrasi Valentine Foto: Dok. Shutterstock
Mengutip laman History, Santo Valentine merupakan seorang pendeta suci yang memiliki kisah hidup cukup tragis. Dikisahkan bahwa ia pernah dipenjarakan, dipukul, hingga dipancung oleh Kaisar Claudius II.
ADVERTISEMENT
Hukuman ini diberikan lantaran Valentine berani menentang kebijakan kaisar. Saat itu, Kaisar Cladius II melarang pria untuk menikah karena alasan peperangan.
Kaisar beranggapan bahwa ikatan pernikahan bisa melemahkan kekuatan prajuritnya. Oleh karena itu, ia melarang segala bentuk pernikahan dan pertunangan yang ada di Roma.
Valentine yang kontra dengan kebijakan tersebut diam-diam menikahkan pasangan muda. Suatu waktu, aksinya diketahui oleh pihak kerajaan. Akhirnya, Valentine pun dijebloskan ke dalam penjara dan dijatuhi hukuman mati.
Sebelum itu, Valentine sempat menyembuhkan beberapa penyakit warga, termasuk kebutaan putri dari seorang penjaga penjara. Ia memberikan surat kepadanya pada tanggal 14 Februari 270 M yang ditandai sebagai hari eksekusi matinya.
Ilustrasi Pasangan Memberi Hadiah. Foto: Shutter Stock
Kemudian pada abad ke-5 M, Paus Roma Gelasius menetapkan hari eksekusi mati Santo Valentine sebagai Hari Valentine. Momen spesial ini dikaitkan dengan hari kasih sayang oleh semua orang.
ADVERTISEMENT
Hari Valentine juga erat kaitannya dengan Festival Lupercalia yang dirayakan setiap 15 Februari. Festival ini digelar untuk merayakan kesuburan yang ditujukan kepada Faunus, Dewa Pertanian.
Salah satu ritualnya dilakukan dengan memasangkan laki-laki dan perempuan secara acak. Mereka akan menjadi pasangan selama festival berlangsung. Beberapa di antaranya bahkan berlanjut sampai jenjang pernikahan.
Kini, Valentine disebut sebagai hari kasih sayang. Setiap negara merayakannya dengan berbagai adat dan tradisi yang berbeda. Masyarakat dunia serentak merayakan Valentine pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya.
(MSD)