Sejarah Hidup BJ Habibie, Membuat Pesawat sampai Menjadi Presiden RI

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Juni 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 BJ Habibie. Foto: REUTERS / Garry Lotulung
zoom-in-whitePerbesar
BJ Habibie. Foto: REUTERS / Garry Lotulung
ADVERTISEMENT
Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab dipanggil BJ Habibie merupakan salah satu tokoh penting di Indonesia. Pasalnya, laki-laki kelahiran 25 Juni 1936 ini pernah menjabat sebagai Presiden ke-3 RI.
ADVERTISEMENT
Selain menjabat sebagai Presiden, semasa hidupnya BJ Habibie juga memiliki segudang prestasi yang membuat namanya terus dikenang. Khususnya dalam industri dirgantara. Tak heran bila karya dan pengalaman hidupnya sering memotivasi banyak orang.
Seperti apa perjalanan hidup seorang BJ Habibie? Berikut kisah selengkapnya.

Sekolah dan Kuliah di Bandung

Meski kampung halamannya berada di Pare-pare, Sulawesi Selatan, BJ Habibie menghabiskan masa SMA dan kuliahnya di Bandung. BJ Habibie menempuh pendidikan di SMAK Dago, Bandung pada tahun 1954.
Sedari kecil, Beliau dikenal cerdas dan selalu antusias pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Beliau pun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi setelah tamat SMA, yaitu masuk Institut Teknologi Bandung (ITB).
ADVERTISEMENT
Namun hal itu tidak berlangsung enam bulan karena Beliau mengikuti jejak teman-temannya yang memutuskan kuliah di Jerman.

Menjadi Mahasiswa di Jerman

Setelah pindah dari ITB, BJ Habibie masuk ke salah satu universitas di Jerman, Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule. Namun berbeda dari teman-temannya yang menggunakan beasiswa, BJ Habibie menempuh pendidikannya di Jerman dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo.
BJ Habibie menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 pada tahun 1962 di Aachen, Jerman. Beliau juga pernah merasa putus asa dan berpikir keinginannya tidak akan terwujud.

Membuat Pesawat di Jerman

Presiden Joko Widodo (kanan) mendengarkan penjelasan dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kedua kiri) dengan latar depan miniatur pesawat R80. Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Saat menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie memutuskan untuk sambil bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya bersama Ainun di Jerman. Beliau bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang pada tahun 1965-1969.
ADVERTISEMENT
Kemudian, BJ Habibie juga menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB pada 1969-1973. Berkat kinerjanya yang memuaskan, Beliau diangkat menjadi Wakil Presiden sekaligus Direktur Teknologi di MBB tahun 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB tahun 1978.
BJ Habibie mendapat gelar kehormatan dari warga Jerman yang mengagumi intelektualitasnya. Beliau sering menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Bahkan, beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.

Menjadi Presiden ke-3 RI

Saat pulang ke Tanah Air, BJ Habibie diutus menjadi Wakil Presiden menemani Soeharto di tahun 1998. Di waktu yang bersamaan, Indonesia tengah mengalami krisis moneter hingga menyebabkan Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
Alhasil, BJ Habibie saat itu harus maju menggantikan posisi Soeharto. Beliau resmi menjadi presiden sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999 setelah disumpah di Istana Negara.
Meski hanya sebentar, namun BJ Habibie berhasil mengeluarkan beberapa kebijakan bagi Indonesia. Di antaranya membebaskan tahanan politik, membebaskan pendirian partai politik, hingga membatasi masa pemerintahan presiden hanya sampai dua periode.
(Rav)