Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Kerajaan Kediri, Kemenangan Kerajaan Panjalu atas Kerajaan Jenggala
1 Desember 2020 8:43 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kerajaan Kediri berdiri sejak tahun 1045 M dan runtuh pada tahun 1222 M. Salah satu raja yang membawa masa keemasan Kerajaan Kediri adalah Sri Aji Jayabaya. Bahkan, beberapa ramalan Jayabaya terbukti kebenarannya di masa sekarang.
Sisa kekuasaan Kerajaan Kediri dapat dilihat dari peninggalannya yang tersisa. Beberapa candi , situs sejarah, prasasti, dan kitab kuno menjadi bukti besarnya kekuasaan kerajaan ini.
Sejarah Kerajaan Kediri
Raja-raja yang berkuasa di Kediri merupakan keturunan dari Raja Airlangga. Airlangga merupakan seorang raja yang berkuasa di Kerajaan Medangkamulan.
Raja Airlangga memiliki dua putra bernama Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Terjadi perebutan kekuasaan di antara keduanya yang menyebabkan terpecahnya Kerajaan Medangkamulan.
Sebelumnya pada masa kejayaan Kerajaan Medangkamulan, Raja Airlangga memindahkan kerajaannya ke wilayah Kahuripan. Kerajaan ini berpusat di Kota Daha.
ADVERTISEMENT
Karena perebutan takhta yang terjadi di antara kedua anaknya, Raja Airlangga memutuskan membagi kerajaannya menjadi dua. Pembagian ini dikisahkan dalam Prasasti Mahasukbya, serat Calon Arag, dan Kitab Negarakertagama.
Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan wilayah barat yakni Kerajaan Panjalu dengan pusat pemerintahan di Kota Daha. Sedangkan Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan wilayah timur yaitu Kerajaan Janggala dengan pusat pemerintahan di Kahuripan.
Meskipun telah memegang kerajaannya masing-masing, perebutan kekuasaan masih terjadi di antara keduanya. Kedua putera Airlangga tetap menginginkan kekuasaan penuh.
Peperangan sering terjadi di antara keduanya. Peperangan berlangsung terus menerus selama 60 tahun lamanya. Di akhir peperangan, Kerajaan Panjalu yang dipimpin Raja Sri Samarawijaya mampu menguasai seluruh takhta Airlangga.
ADVERTISEMENT
Kemenangan ini membuat ibukota Kerajaan Panjalu dipindahkan dari Daha ke Kediri. Pada akhirnya Kerajaan Panjalu lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri.