Sejarah Kerak Telor, Makanan Khas Jakarta yang Terkenal di Luar Negeri

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Juni 2020 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kerak Telor Foto: Farisa Listyadewi/flickr
zoom-in-whitePerbesar
Kerak Telor Foto: Farisa Listyadewi/flickr
ADVERTISEMENT
Warga Jakarta tentu sudah tak asing dengan kuliner khas Betawi, kerak telor. Bagaimana tidak, kerak telor menjadi santapan yang paling sering dijajakan penjual di Kota Jakarta, mulai Monas hingga Taman Mini Indonesia. Tak hanya di Jakarta, makanan khas Betawi ini juga sudah dijual di luar kota, bahkan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, kerak telor sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pasalnya, makanan ini diciptakan secara tak sengaja oleh sekawanan orang Betawi yang tinggal di Menteng, Jakarta Pusat.
Kala itu, masyarakat Betawi mencoba membuat beragam makanan dengan mencampurkan beberapa bahan, salah satunya adalah buah kelapa. Ternyata, percobaan tersebut justru menghasilkan kudapan lezat, yakni kerak telor.
Ilustrasi Kerak Telor
Pada 1970, kerak telor mulai dijajakan di kawasan Tugu Monas. Tak disangka, makanan itu ternyata menarik perhatian banyak orang. Cita rasanya yang legit dan lezat membuatnya wisatawan berdatangan ke Kota Jakarta. Bahkan, kudapan tersebut telah menjadi makanan untuk kaum elite.
Kudapan yang disebut sebagai omelet Betawi ini dibuat dengan bahan yang sederhana. Bahan-bahannya adalah beras ketan, telur, dan rempah-rempah sebagai penyedap rasa.
ADVERTISEMENT
Kerak telor dimasak menggunakan wajan. Ketika sudah setengah matang, kerak telor akan dibalik dan dikipasi. Nantinya, kudapan ini akan disajikan saat sudah matang dan kering bersama serundeng atau parutan kelapa dan bawang goreng.
Kerak telor bisa ditemukan di pinggir jalanan Kota Jakarta hingga destinasi wisata seperti Tugu Monas, Taman Mini Indonesia dan Kebun Binatang Ragunan. Namun, kudapan ini paling sering muncul saat ada perayaan HUT Jakarta hingga HUT Republik Indonesia.
(GTT)