Sejarah Kota Baghdad yang Terkenal dengan Julukan Kota 1001 Malam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 Maret 2022 9:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kota Baghdad. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kota Baghdad. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Kota yang terkenal dengan julukan kota seribu satu malam adalah Baghdad. Kota ini didirikan di tepi barat Tigris, Irak pada tahun 762-767 M oleh Khalifah Al-Mansyur.
ADVERTISEMENT
Baghdad menjadi pusat peradaban Islam yang unggul pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah. Kota ini menggantikan fungsi Ctesiphon sebagai ibukota kekaisaran Muslim yang mencakup wilayah Afrika Utara hingga Persia.
Bicara soal asal-usul penamaan, tidak ada sumber pasti yang menjelaskannya. Namun, ada yang percaya bahwa kata Baghdad diambil dari bahasa Persia “Bagdad” yang berarti pemberian Tuhan.
Kemudian, ada juga yang mengartikannya ke dalam bahasa Aramaik yang berarti "kandang domba." Terlepas dari itu semua, Baghdad merupakan kota bersejarah yang menjadi awal mula peradaban Islam di dunia.
Bagaimana kisah dan sejarahnya? Berikut penjelasan tentang Baghdad, kota yang terkenal dengan julukan kota seribu satu malam.

Sejarah Kota Baghdad

Ilustrasi kota Baghdad. Foto: pixabay
Secara geografis, Baghdad dikelilingi oleh 3 benteng yang wilayahnya dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Ini mencakup jalan utama dari istana khalifah menuju arah masjid agung dan terus menyebar hingga ke seluruh Irak.
ADVERTISEMENT
Kota Baghdad terletak 2 mil di tepi timur antara alun-alun Al-Mu'azzam di utara dan alun-alun Al-Sharqui di selatan. Dari awal pembentukannya hingga zaman modern, Kota Baghdad dikenal sebagai wilayah istana Bani Abbasiyah abad ke-12 M.
Tampilan arsitektur Baghdad sangat megah sama seperti istana persia pada umumnya. Khalifah Al-Mansyur memanggil Nowbakht, seorang mantan Zoroastrian Persia, sebagai desainer bangunannya.
Baghdad mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seiring bertambahnya waktu, Baghdad pun menjadi pusat pendidikan dan perdagangan Islam terbesar di wilayah Timur tengah.
Dijelaskan dalam buku Sejarah Peradaban Islam karya Prof. Dr. H. Suyuthi Pulungan (2017), Kota Baghdad mengedepankan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di kota ini, berdiri banyak akademi, sekolah tinggi, dan sekolah biasa yang didirikan oleh para sultan.
Ilustrasi kota Baghdad. Foto: pixabay
Di bidang sastra, kota Baghdad terkenal akan hasil karyanya yang indah, salah satunya Alf Lailah wa Lailah atau Kisah Seribu Satu Malam. Para saintis, ulama, filsuf, dan sastrawan Islam yang terkenal banyak muncul dari kota ini.
ADVERTISEMENT
Mereka di antaranya Al-Khawarizmi (ahli astronomi dan matematika), Al-Kindi (filsuf Arab pertama), Al-Razi (filsuf, ahli fisika, dan kedokteran), Abu Hanifah, Al-Syafi'i, Ahmad bin Hanbal, Al-Ghazali (filsuf, teolog, dan sufi besar dalam Islam dengan julukan Hujjah Al-Islam), Abdul Qadir Jailani (pendiri tarekat Qadariyah), Ibnu Muqaffa' (sastrawan besar), dan lain-lain.
Dalam bidang ekonomi, Kota Baghdad berjalan seiring dengan perkembangan politiknya. Antonio dalam Ensiklopedia Peradaban Islam Baghdad mengatakan, perdagangan dan industri berkembang pesat pada masa Harun Al-Rasyid dan Al-Ma'mun.
Bashrah dan Sirat di Teluk Persia menjadi dua pelabuhan yang ramai dan banyak dikunjungi oleh para kafilah dagang internasional. Mereka datang dari negara-negara seberang seperti Cina, India, Asia Tengah, Suriah, Mesir, dan lain-lain.
Perdagangan menjadi sektor penghasil utama bagi masyarakat kota Baghdad. Tak heran jika dalam waktu dekat kota ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang unggul di wilayah Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
(MSD)