Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Maulid Nabi Muhammad, Kisah Kelahiran Rasulullah SAW
4 Oktober 2020 6:01 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diketahui dari sejarah, Nabi Muhammad tumbuh sebagai seorang yatim piatu. Sang ayah, Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad masih berada di dalam kandungan usia enam bulan. Sedangkan ibunya, Aminah meninggal dunia saat Nabi Muhammad berusia enam tahun.
Nabi Muhammad SAW tumbuh besar di bawah asuhan sang paman yang merupakan pemuka Bani Hasyim, Abu Thalib. Beranjak dewasa, Beliau mempelajari ilmu bela diri, memanah, dan berdagang sambil membantu pamannya yang juga berprofesi sebagai pedagang.
ADVERTISEMENT
Menginjak usia ke-35, Nabi Muhammad SAW mendapat gelar Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya" oleh suku-suku di Arab. Bahkan saat usianya mencapai 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya di Gua Hira.
Tak hanya kelahiran, Nabi Muhammad SAW diketahui meninggal dunia pada hari Senin di bulan Rabiul Awal setelah sakit selama 12 hari. Beliau meninggal dunia di usianya yang ke-63 tahun.
Menurut al-Maqrizy dalam kitabnya yang berjudul al Khathat, perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan pada zaman Daulah Fatimiyah syiah di Mesir. Ada juga yang berpendapat bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi untuk membangkitkan semangat umat Islam pada masa Perang Salib.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut para ahli sejarah seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi berpendapat bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan pertama kali oleh Sultan Al-Muzhaffar.
Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW biasa diperingati dengan pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian. Namun terdapat pula beragam acara yang biasa dilakukan di tiap daerah.
Misalnya di tanah Jawa, di mana acara Maulid Nabi dirayakan dengan permainan gamelan Sekaten. Kemudian di Banyuwangi, masyarakat melakukan tradisi endhog-endhogan atau menghias telur sedemikian rupa yang dilaksanakan untuk meriahkan Maulid Nabi.
(Rav)