Konten dari Pengguna

Sejarah Pagar Nusa dan Aliran Pencak Silat Lainnya di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Mei 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pencak silat Pagar Nusa. Foto: Lolita Claudia/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pencak silat Pagar Nusa. Foto: Lolita Claudia/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pagar Nusa memiliki nama resmi yaitu Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) dan kemudian berubah menjadi Pencak Silat NU (PSNU). Nama Pagar Nusa sendiri merupakan singkatan dari Pagar NU dan Bangsa.
ADVERTISEMENT
Melansir laman NU Online, sejarah Pagar Nusa berawal dari hasil musyawarah pada 27 September 1985, oleh KH Suharbillah dan KH Mustofa Bisri yang menemui KH Agus Maksum Jauhari atau Gus Maksum (tokoh ilmu bela diri) untuk berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Musyawarah tersebut bertujuan membentuk suatu wadah di bawah naungan NU yang dikhususkan untuk mengembangkan seni bela diri pencak silat. Musyawarah ini dihadiri oleh banyak tokoh pencak silat dari Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, Cirebon, dan Kalimantan.
Dari hasil musyawarah tersebut terbitlah Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU. Surat ini disahkan pada 27 Rabi’ul Awal 1406/10 Desember 1985 dan berlaku hingga 15 Januari 1986.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya musyawarah diadakan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 3 Januari 1986. Musyawarah ini menyepakati susunan Pengurusan Harian Jawa Timur yang sekaligus merupakan awal pembentukan Pengurus Pusat. Dari musyawarah tersebut, terpilihlah Gus Maksum menjadi ketua umum kepengurusan pusat.
Kemudian ketua PSNU Jawa Timur KH Anas Thohir mengusulkan nama Pagar Nusa. Hingga kini Pagar Nusa telah menjadi Badan Otonom (Banom) PSNU Pagar Nusa dalam naungan NU yang disahkan melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986.
Ilustrasi pencak silat Pagar Nusa. Foto: Lolita Claudia/Kumparan

Aliran Pencak Silat di Indonesia

Selain seni bela diri Pagar Nusa, masih banyak aliran pencak silat lainnya yang ada di Indonesia. Keberagaman aliran dan perguruan seni bela diri tersebut menunjukan kekayaan budaya masyarakat Indonesia yang kemudian berkembang dalam beberapa aliran yang memiliki ciri khas tersendiri.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa jenis atau aliran pencak silat yang bersumber dari Buku Jago Beladiri yang ditulis Muhammad Syahrial:

1. PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate)

PSHT didirikan pada 1903 oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo atau yang dikenal dengan Eyang Suro. Awalnya, Eyang Suro menamakan aliran pencak silatnya Djojo Gendilo Tjipto Muljo. Kemudian, pada 1917 ia baru mendirikan perguruan silat bernama Persaudaraan Setia Hati Terate di Desa Winongo, Madiun.
Setia Hati memiliki arti sebuah kesatuan tunggal dalam hati dan pikiran manusia yang berorientasi pada Tuhan. Sedangkan, Terate diartikan sebagai sebuah keindahan dan keagungan bunga yang dapat bertahan di mana pun.
Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengutamakan persaudaraan antara manusia dan kombinasi antara ajaran spiritual (ilmu kebatinan) dengan gerakan pencak silat.
Ilustrasi pencak silat. Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/KUMPARANSPORT/Melvinas Priananda

2. Pencak Silat Putra Kera Sakti

ADVERTISEMENT
Pencak Silat Kera Sakti didirikan oleh R. Totong Kiemdarto pada 1980 di Kota Madiun. Perguruan ini mengajarkan kungfu atau kuntauw (bahasa Hokkian) serta jurus kera aliran utara dan selatan (nan pie ho jien). Sang pendiri mempelajari gerakan-gerakan seni bela diri dari pendekar aliran kungfu China yang ada di Indonesia.
Sama halnya dengan beberapa aliran lainnya, dalam Pencak Silat Kera Sakti, tingkat keahlian pemainnya diukur dari sabuk yang dimilikinya. Dalam tingkatannya, terdapat lima tahapan penting untuk mencapai tingkat yang tertinggi, yaitu tingkat dasar I, II, warga tingkat I, II, dan III.

3. Pencak Silat Perisai Diri

Perisai Diri didirikan oleh R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo putra bangsawan Keraton Paku Alam pada 2 Juli 1955 di Surabaya. Sebelum perguruan ini didirikan secara resmi, ia melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan Ki Hajar Dewantoro yang merupakan pamannya.
ADVERTISEMENT
Teknik dalam silat Perisai Diri mengandung unsur kurang lebih 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia. Aliran-aliran tersebut juga ada yang ditambahkan dengan aliran shaolin (siauw liem) yang berasal dari China.
(IMR)