Sejarah Pekan ASI Sedunia, Gerakan Mendukung Budaya Menyusui

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2020 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu menyusui Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Pekan ASI Sedunia atau dikenal dengan World’s Breastfeeding Week (WBW) diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus. Adanya perayaan ini bertujuan untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak atau bayi akan kebutuhan ASI hingga berusia 24 bulan atau lebih.
ADVERTISEMENT
Perayaan ini dicetuskan pada tahun 1992 setelah adanya forum World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) di tahun 1991. Lahirnya peringatan ini bersamaan dengan kemunculan Innocenti Declaration yang dikeluarkan oleh WHO, UNICEF, pemerintah dari berbagai negara, dan sejumlah organisasi terkait lainnya.
Innocenti Declaration sendiri ada untuk melindungi dan mendukung gerakan menyusui. Pada akhirnya, deklarasi ini diperingati dalam Pekan ASI Sedunia setiap tahun hingga saat ini.
Adanya peringatan Pekan ASI Sedunia juga didasari gerakan untuk menguatkan budaya menyusui dibanding menggunakan susu dalam botol. Untuk mewujudkan ini, dibutuhkan dukungan dari banyak pemerintah di berbagai negara.
Sejak tahun 1992, Pekan ASI Sedunia selalu mengangkat tema yang berbeda-beda setiap tahunnya. Tema yang diangkat tentunya berhubungan dengan ibu dan anak, seperti tentang wanita, hak asasi manusia, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
com-Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutterstock
Di tahun 2016, WBW bersama dengan Sustainable Development Goals (SDGs) berkampanye dalam hal mewujudkan gerakan menyusui. Hingga saat ini, sebanyak 170 negara di dunia turut berpartisipasi dalam peringatan Pekan ASI Sedunia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2020 ini, tema yang diangkat Pekan ASI Sedunia adalah 'Support breastfeeding for a healthier planet.' Melalui tema tersebut, WHO dan UNICEF meminta pemerintah di masing-masing negara untuk melindungi dan memfasilitasi para ibu untuk menyusui melalui bimbingan konseling.
Dari konseling, sang ibu bisa mendapatkan bekal ilmu untuk bisa bertahan menghadapi situasi apapun dan tetap memenuhi kebutuhan anaknya. Selain itu, rasa percaya diri ibu juga dapat meningkat.
Menyusui memiliki khasiat yang sangat baik untuk tumbuh kembang anak. Selain dari segi kesehatan dan nutrisi, menyusui juga bagus untuk mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak.
(AYA)