Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pemberontakan PKI Madiun 1948 yang Dipimpin oleh Musso
5 September 2021 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia mendapat banyak ancaman disintegrasi bangsa. Salah satu yang paling membekas hingga saat ini adalah pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948.
ADVERTISEMENT
Pemberontakan PKI Madiun termasuk ke dalam ancaman disintegrasi bangsa yang berkaitan dengan ideologi. Mengutip buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII, PKI atau Partai Komunis Indonesia, merupakan partai pertama yang didirikan sesudah proklamasi.
Meski begitu, PKI bukanlah partai baru karena telah ada sejak zaman pergerakan nasional sebelum dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda akibat memberontak pada tahun 1926. Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah, yang kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri.
Namun ketika golongan kiri terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR). PKI memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Karena tidak terwujud, PKI kemudian melakukan pemberontakan pada September 1948 yang dikenal dengan Pemberontakan PKI Madiun.
ADVERTISEMENT
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang peristiwa pemberontakan PKI Madiun lengkap dengan sejarah singkatnya.
Sejarah Pemberontakan PKI Madiun 1948
Alasan utamapemberontakan PKI Madiun bersifat ideologis, dimana mereka memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan.
Di bawah pimpinan Musso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam FDR bergabung ke dalam PKI. Partai ini lalu mendorong dilakukannya berbagai demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani.
Sebagian kekuatan-kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka. Muso juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengecam pemerintah dan membahayakan strategi diplomasi Indonesia melawan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat (AS).
Pernyataan Muso lebih menunjukkan keberpihakannya pada Uni Soviet yang komunis. Padahal saat itu AS dan Uni SovIet tengah mengalami Perang Dingin.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya diplomasi dengan Muso, bahkan sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan Malaka, untuk meredam gerak ofensif PKI Muso. Namun kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948, pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI mulai meletus.
Mengutip buku Sejarah Indonesia Kelas XII, PKI dan kelompok pendukungnya kemudian memusatkan diri di Madiun. Muso pun kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan Republik Soviet Indonesia.
Presiden Soekarno segera bereaksi mengecam PKI dan berpidato di RRI Yogjakarta. Di awal pemberontakan, pembunuhan terhadap pejabat pemerintah dan para pemimpin partai yang anti komunis terjadi.
Kaum santri juga menjadi korban. Tetapi pasukan pemerintah yang dipelopori Divisi Siliwangi kemudian berhasil mendesak mundur pemberontak.
ADVERTISEMENT
Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak. Amir Syarifuddin juga tertangkap. Ia akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Tokoh-tokoh muda PKI seperti Aidit dan Lukman berhasil melarikan diri. Merekalah yang kelak di tahun 1965, berhasil menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965. Ribuan orang tewas dan ditangkap pemerintah akibat pemberontakan Madiun ini. PKI gagal mengambil alih kekuasaan.
(MSD)