Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia Melalui Jalur Sutra
5 Juni 2020 17:20 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hubungan dagang melalui jalur sutra ini melibatkan banyak pedagang Arab. Di Indonesia, perdagangan rempah-rempah melintasi jalur ini. Beberapa rute merupakan jalur penting dalam proses penyebaran Islam di Indonesia melalui jalur sutra , seperti Sumatera, Ternate, Tidore, dan Banda Aceh.
Posisi Indonesia yang berada di jalur perdagangan laut dari Timur Tengah ke Cina inilah yang membuat agama Islam mudah masuk ke Tanah Air. Masuknya agama Islam ke Indonesia tidak hanya memberi pengaruh dari segi ilmu tapi juga membentuk pasar-pasar di jalur sutra.
Ini terjadi sejak abad ke-10. Perlahan-lahan muncul sejumlah kota di Indonesia yang penduduknya beragama Islam. Sumbernya tak hanya dari Timur Tengah atau India, tapi juga dari Cina. Khususnya setelah Cheng Ho mendapatkan izin dari sultan-sultan Malaka untuk membangun pusat perdagangan di kota pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Menurut teori Tiongkok, perantau yang paling membawa pengaruh Islam yang besar di Indonesia. Para perantau ini mendapatkan pengaruh Islam dari Arab. Ini juga dibuktikan dengan negara Tiongkok yang memiliki permukiman muslim.
Dalam buku “Menghidupkan Kembali Jalur Sutra Baru” karya M. Ikhsan tango dkk disebutkan bahwa agama Islam telah masuk ke Tiongkok sejak abad ke-7 melalui jalur sutra. Demikian pula masuknya Tiongkok ke Indonesia pada abad ke-7 yang memiliki banyak bukti arkeologis.
Maka dari itu, penyebaran Islam tidak hanya diperoleh dari pengaruh Arab dan Persia melalui Laut India, tapi juga dari Tiongkok. Semua itu terjadi melalui hubungan perdagangan.
(AYA)