news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejarah Peradaban Islam, Perubahan dari Era Klasik hingga Modern

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
4 Juni 2020 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peradaban Islam. Foto: muslimspeakersnetwork.org
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peradaban Islam. Foto: muslimspeakersnetwork.org
ADVERTISEMENT
Sejak diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, Islam terus mengalami perkembangan. Agama Islam turut mendorong timbulnya suatu kebudayaan. Kebudayaan yang ditimbulkan oleh perkembangan Islam ini dinamakan Peradaban Islam.
ADVERTISEMENT
Mempelajari sejarah peradaban Islam penting tidak hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga agar tidak terjadi penyimpangan dalam pengisahan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan perkembangan Islam.
Secara umum, peradaban Islam dapat dibagi dalam tiga periode besar, yakni periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern. Berikut sejarah peradaban Islam yang dirangkum dari berbagai sumber.

Periode Klasik

Periode klasik merujuk pada masa kemajuan dan kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yakni fase ekspansi, integrasi dan kemajuan (650–1000 M) dan fase disintegrasi (1000–1250 M).
Pada fase kemajuan, Islam mengalami internasionalisasi. Pada masa Bani Umayyah, Islam mulai masuk ke Eropa melalui Spanyol. Pengaruh Islam meluas dari Afrika Utara sampai ke Spanyol di belahan Barat, dan melalui Persia hingga ke India di belahan Timur. Daerah-daerah itu tunduk di bawah kekuasaan Islam.
ADVERTISEMENT
Ilmu pengetahuan dan arsitektur berkembang di kota-kota Spanyol yang didiami oleh umat Islam seperti Cordoba dan Granada. Sistem penerangan jalan dan sistem saluran air sangat baik. Bangunan dengan arsitektur mengagumkan juga dibangun pada masa itu, seperti istana Az Zahra Cordoba dan istana Alhambra Granada.
Sejumlah ulama besar juga bermunculan di fase ini. Seperti Imam Malik, Imam Abu Anifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh. Ada juga Imam al-Asya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’, Abu Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba’i dalam bidang Teologi. Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan alHallaj dalam bidang Tasawuf. Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam bidang Falsafat. Lalu, ada Ibn Hayyam, al-Khawarizmi, al-Mas’udi dan al-Razi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Ilmu pengetahuan dalam bidang agama dan non agama mengalami perkembangan pesat saat itu. Ini disebabkan karena peradaban Islam saat itu sangat menjunjung tinggi akses ilmu pengetahuan yang terbuka dari berbagai sumber. Mereka menghargai para ilmuwan lain meskipun berasal dari kelompok berbeda seperti Yahudi, Nasrani, Sabian, dan Zoroaster (Majusi). Mereka sama-sama berkontribusi mengembangkan ilmu untuk menjadikan dunia lebih baik.
Sayangnya, pada fase disintegrasi, keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah. Baghdad dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan pada tahun 1258.
Selain itu, jika sebelumnya secara politik daerah-daerah Islam tunduk pada kekhalifahan pusat, kekhalifahan sebagai simbol keutuhan politik mulai runtuh dan digantikan pemerintahan otonom di berbagai kawasan.
ADVERTISEMENT

Periode Pertengahan

Periode pertengahan sejarah peradaban Islam juga dibagi dalam dua fase, yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar. Pada fase kemunduran (1250 – 1500 M), desentralisasi dan disintegrasi meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan juga antara Arab dan Persia semakin bertambah nyata.
Dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang berpusat di Mesir terdiri dari Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir dan Afrika Utara. Sementara itu, bagian Persia yang berpusat di Iran terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah.
Fase kedua adalah tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran (1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar yang dimaksud adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan sangat kurang di masa ini. Hasilnya, umat Islam semakin mundur saat tiga kerajaan tersebut mendapat banyak tekanan.
ADVERTISEMENT
Kekuatan militer dan politik menurun. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan bangsa Afghan, Kerajaan Mughal diserang raja-raja India, Kerajaan Usmani terpukul di Eropa, sementara Mesir dikalahkan Prancis (Napoleon Bonaparte). Tentara muslim yang kalah harus angkat kaki dari benua Eropa dan kerajaan-kerajaan barat bersatu dan mengusir Islam dari Eropa.

Periode Modern

Periode modern (1800 - sekarang) merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Umat Islam mulai sadar bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali.
Kebangkitan umat Islam ini dibagi lagi menjadi dua periode, yakni kebangkitan awal (1800-1967) dan kebangkitan kedua (1967- sekarang). Pada periode kebangkitan awal, muncul kesadaran pentingnya pembaharuan dalam Islam, baik secara politik, militer, sosial, dan budaya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada kebangkitan kedua, kekalahan Arab oleh Israel tahun 1967 menjadi titik yang menggugah umat. Kemudian berkembanglah pemikiran-pemikiran filosofis dan metodologis dalam rangka pembaharuan Islam di era kontemporer.
(ERA)