Sejarah Santa Klaus Jadi Ikon Tradisi Natal

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 November 2020 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Santa Klaus yang identik dengan perayaan Natal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Santa Klaus yang identik dengan perayaan Natal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang Desember, suasana Natal biasanya akan mulai terasa. Pusat perbelanjaan, kafe, dan tempat wisata akan bersolek menyambut natal dengan memasang dekorasi pohon cemara, kado, dan lampu hias warna warni.
ADVERTISEMENT
Satu hal lainnya yang tidak dapat dipisahkan dari perayaan Natal adalah Santa Klaus. Santa Klaus digambarkan sebagai pria tua dengan jenggot lebat berwarna putih serta berbaju merah yang suka memberikan hadiah kepada anak-anak saat malam Natal.
Lantas, bagaimana sejarah Santa Klaus bisa jadi ikon perayaan Natal? Simak penjelasannya berikut ini:

Sejarah Santa Klaus dalam Tradisi Natal

Santa Klaus punya banyak sebutan berbeda. Ada Sinterklas, Saint Nicholas, Kris Kringle, dan Santa. Melansir dari HISTORY, Santa Klaus ini sering dikaitkan dengan sosok Santo Nicholas yang hidup pada abad ke-4 Masehi di Myra, Turki.
Sang Santo sangat dikagumi karena kedermawanannya. Santo Nicholas dikisahkan kerap melakukan perjalanan ke desa-desa untuk membantu orang miskin dan orang yang sedang sakit.
Saint Nicholas. Foto: Wikipedia
Setiap 6 Desember, Santo Nicholas menggelar pesta dan menyediakan banyak hadiah untuk anak-anak. Popularitas Santo Nicholas pun menyebar dan ia menjadi subyek dari banyak legenda masyarakat Eropa. Sosoknya kemudian dikenal sebagai pelindung anak-anak dan para pelaut.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Santo Nicholas memiliki reputasi yang positif, termasuk di Belanda. Di Belanda, Santo Nicholas dikenal dengan nama Sinterklaas.
Kisah tentang Santo Nicholas ini kemudian menyebar ke daratan Amerika pada akhir abad ke-18. Orang-orang Belanda membawa serta kisah tentang sang santo ketika hijrah ke New Amsterdam (dahulu wilayah yang saat ini bernama New York merupakan tanah yang dikuasai Belanda).

Penggambaran Santa Klaus

Ilustrasi Santa Klaus yang identik dengan perayaan Natal. Foto: Thinkstock
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sosok Santa Klaus identik dengan sosok pria lansia berjanggut tebal dan memakai pakaian serba merah. Dikutip dari Britannica, penggambaran Santa Klaus ini didasarkan pada karya kartunis Thomas Nast untuk majalah Harper’s Weekly pada 1963.
Karakter yang digambarnya banyak terinspirasi dari deskripsi dalam puisi berjudul “An Account of a Visit from St. Nicholas,” atau yang lebih populer dengan judul "Twas the Night Before Christmas” karya Clement Clarke Moore dan diterbitkan tahun 1823.
ADVERTISEMENT
Dalam puisi tersebut, Santa dideskripsikan sebagai peri tua yang periang. Ia terbang dari rumah ke rumah pada malam Natal menggunakan kereta luncur yang ditarik oleh delapan rusa terbang untuk memberikan hadiah bagi anak-anak.
(ERA)