Sejarah Sepak Bola Wanita di Indonesia dari Masa ke Masa

Pemain Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia, Putri Rizki Amalia, menutupi wajahnya usai dikalahkan Korea Selatan 0-12. Foto: ANTARA/INASGOC/Zabur Karuru

Popularitas sepak bola wanita di Indonesia mulai naik dalam beberapa tahun terakhir. Ditambah dengan kiprah Garuda Pertiwi yang mulai membaik seiring dengan kemenangan dalam beberapa laga uji coba.

Hasil terkini adalah kemenangam pada laga uji coba, Selasa (11/6) lalu. Timnas putri berhasil memenangkan pertandingan atas Bahrain dengan skor akhir 3-0 lewat gol Zahra Muzdalifah, Claudia Scheunemann, dan Citra Ramadani.

Kesuksesan Garuda Pertiwi ini menarik perhatian banyak orang. Hingga akhirnya, banyak yang mengidolakan pemain Timnas Putri Indonesia karena bakat dan kemampuannya.

Kepopuleran Timnas Putri ini membuat sebagian orang bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana sejarah sepak bola wanita di Indonesia? Jika kamu penasaran, yuk simak ulasan singkatnya berikut ini.

Sejarah Singkat Sepak Bola Wanita di Indonesia

Muthia Datau dari Buana Putri menyergap bola dari penyerang Anging Mamiri. Foto: Kompas/Perpusnas/Repro Foto/kumparan

Kemunculan sepak bola wanita di Indonesia dimulai pada tahun 1969. Kala itu, dibentuk kesebelasan Putri Priangan yang khusus bermain di Kota Bandung.

PSSI termotivasi dengan perkembangan tim sepak bola wanita di Eropa dan Asia. Terbentuknya tim Putri Priangan pun menjadi pelopor lahirnya klub-klub sepak bola wanita lainnya di Indonesia.

Tidak hanya Jakarta, kota-kota lain di Jawa Tengah juga ikut membentuk tim, seperti Yogyakarta, Semarang, dan Magelang. Hingga akhirnya, perkembangan sepak bola wanita pun mulai menjamur di banyak daerah.

Kemunculan klub-klub sepak bola wanita ini menjadikan Indonesia semakin dikenal dunia, khususnya di kawasan Asia. Terbukti, Jakarta berhasil mendaftarkan klubnya, Buana Putri sebagai anggota ALFC (Asian Ladies Football Confederation).

Andre Picessa, pelatih tim sepak bola wanita Indonesia di AIA Championship 2019 Foto: Ahmad Fuad Sufyan/The Footballicious

Dijelaskan dalam buku Turnamen Sepakbola Invitasi Galanita (1982), Buana Putri pernah ikut serta dalam Turnamen Asian Cup ke-III di Taipei. Kesuksesan ini membawa angin segar bagi perkembangan sepak bola wanita di Indonesia.

Puncaknya terjadi pada tahun 1978 ketika terbentuk sebuah wadah yang secara formal menghimpun seluruh aspirasi tentang persepakbolaan wanita yang dikenal dengan sebutan Galanita (Liga Sepakbola Wanita). Liga ini termasuk unsur penunjang organisasi PSSI.

Kemunculan dan perkembangan Galanita tidak terlepas dari peran salah satu tokoh sepak bola wanita, yaitu Dewi Wibowo. Ia ditunjuk sebagai ketua Komisi Galanita PSSI yang terjun ke dunia sepak bola wanita sejak tahun 1964.

Pada tahun 2019, Persib Bandung membentuk tim sepak bola wanita bernama Persib Putri. Awalnya, tim ini dibentuk untuk mengikuti kompetisi resmi yang diadakan oleh PSSI, yakni Liga 1 Putri.

Dua tim sepak bola wanita Indonesia di Regional AIA Championship 2019, Drupadi dan Anjani. Foto: Ahmad Fuad Sufyan/The Footballicious

Hingga akhirnya, tim Persib Putri pun berhasil menduduki peringkat 1 di ajang tersebut. Setelahnya, prestasi Maung Bandung tersebut semakin meningkat seiring waktu.

Persib Putri juga sukses menjadi juara di ajang Piala Pertiwi Cup Regional Bandung 2021. Di tahun berikutnya, tim ini berhasil meraih posisi runner-up, satu tingkat di bawah Persis Solo Women.

Informasi lengkap sepak bola wanita Indonesia dan dunia, hanya di Instagram @kumparanbolanita.