Sejarah Singkat dan Hasil Konferensi Meja Bundar

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 September 2020 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Konferensi Meja Bunda. Foto: Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Meja Bunda. Foto: Wikipedia
ADVERTISEMENT
Konferensi Meja Bundar (KMB) dilaksanakan di Den Haag pada 23 Agustus - 2 November 1949. Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg). Pertemuan ini menjadi salah satu upaya yang berhasil membuat Indonesia terbebas dari Belanda.
ADVERTISEMENT
Sebelum konferensi ini, sudah ada pertemuan tingkat tinggi antara Belanda dan Indonesia, yaitu Perjanjian Linggarjati (1947), Perjanjian Renville (1948), dan Perjanjian Roem-Royen (1949).
Konferensi Meja Bundar menghasilkan beberapa dokumen penting, yaitu Piagam Kedaulatan, Statuta Persatuan, kesepakatan ekonomi, dan kesepakatan terkait sosial dan militer. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini hasil Konferensi Meja Bundar selengkapnya:
ADVERTISEMENT
Ir. Soekarno terpilih menjadi Presiden RIS dan dilantik pada 17 Desember 1949. Tiga hari kemudian, Presiden Soekarno membentuk kabinet RIS dengan Mohammad Hatta sebagai menterinya.
Di sisi lain, penyerahan dan penerimaan kedaulatan disepakati dilakukan di dua tempat, yakni Den Haag dan Jakarta pada 27 Desember 1949. Tanggal tersebut menjadi tanggal penting mengingat Kedaulatan Indonesia diakui pertama kali secara dejure oleh Belanda.
(FEP)