Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Single Day 11 November atau Hari Jomblo, Tidak untuk Diratapi
11 November 2020 12:26 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, 11 November atau 11/11 ternyata diperingati sebagai Single Day atau Hari Jomblo. Melansir dari Forbes, perayaan ini merupakan inisiatif para mahasiswa lajang di Nanjing University, Tiongkok, pada 1993. Tanggal 11/11 dipilih karena menyerupai individu yang berdiri sendiri-sendiri.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari South China Morning Post, Single Day dianggap sebagai kebalikan dari Hari Valentine 14 Februari, di mana sepasang kekasih akan melakukan hal romantis bersama dan bertukar hadiah.
Sedangkan ketika Hari Jomblo, banyak lajang di China akan menghabiskan uang untuk memanjakan diri sendiri. Ini merupakan cara untuk memberontak terhadap tekanan sosial yang mengharapkan semua orang untuk memiliki pasangan.
Nah, jika pada Hari Valentine banyak perusahaan yang memanfaatkan momen tersebut untuk mempromossikan produk mereka, demikian juga dengan Single Day. Hari ini dimanfaatkan sebagai peluang bisnis oleh para pelaku bisnis.
Situs-situs e-commerce besar dari Negeri Tirai Bambu baru mulai benar-benar memanfaatkan perayaan ini setelah Alibaba Group mempromosikannya sebagai festival belanja tahunan pada 2009. Dengan cepat, Single Day menjadi acara belanja online 24 jam terbesar di dunia, dengan 1,9 miliar produk dipesan dan dikirim tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, Single Day tidak terlalu umum dirayakan. Namun, tanggal ini juga dirayakan dengan cara yang sama, yaitu dengan festival belanja. Pada 11/11, berbagai situs belanja online menawarkan potongan harga yang sangat menggiurkan.
(ERA)