Sel Volta: Pengertian, Prinsip, dan Kegunaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
17 Februari 2021 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Baterai adalah Jenis Sel Volta. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Baterai adalah Jenis Sel Volta. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah reaksi kimia dapat menghasilkan energi listrik yang berguna bagi manusia. Reaksi ini disebut dengan reaksi elektrokimia. Selama reaksi elektrokimia terjadi, reaksi redoks-lah yang digunakan sebagai sumber listrik.
ADVERTISEMENT
Reaksi elektrokimia sendiri terjadi di dalam sebuah sel yang dinamakan sel elektrokimia. Sel ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sel volta (sel galvani) dan sel elektrolisis.
Sel volta merupakan kebalikan dari sel elektrolisis yang akan mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Lantas bagaimana perubahan yang dihasilkan oleh sel volta atau sel galvani? Simak penjelasannya di bawah ini.
Baterai adalah Jenis Sel Volta. Foto: Freepik

Pengertian dan Prinsip Sel Volta

Melansir Super Kimia SMA karya Drs. Wirawan J. Sarosa (2010:224), sel volta merupakan sumber arus listrik yang pertama kali ditemukan. Penemunya adalah Volta dan Galvani.
Sel volta adalah sel yang menghasilkan energi listrik karena adanya redoks spontan. Dengan kata lain, sel volta akan mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
ADVERTISEMENT
Potensi listrik yang dihasilkan sel volta dapat ditentukan dengan alat yang diberi nama voltmeter atau potensiometer. Adapun prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan pada rangkaian sel volta, di antaranya:
Baterai adalah Jenis Sel Volta. Foto: Pixabay

Kegunaan Sel Volta

Sejauh ini, aplikasi terpenting penggunaan sel volta adalah baterai. Baterai merupakan sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik yang terjadi secara spontan.
Berikut beberapa jenis sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dikutip dari Belajar Kimia secara Menarik karangan Das Salirawati dkk (2007:56).
ADVERTISEMENT
1. Sel Aki
Aki adalah jenis baterai yang digunakan untuk kendaraan bermotor. Aki menjadi pilihan praktis karena mampu menghasilkan energi listrik yang cukup besar dan dapat diisi ulang. Sel aki terdiri atas anoda timbal dan katoda timbal dioksida. Pada katoda terjadi reaksi reduksi, sementara pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
2. Sel Kering (Baterai)
Baterai kering pertama kali ditemukan Leclanche yang mendapatkan hak paten atas penemuannya di tahun 1866. Sel kering terdiri atas suatu slinder seng yang berisi campuran batu kawi, salmiakki, karbon, dan sedikit air.
Seng befungsi sebagai anoda, sedangkan katoda digunakan elektroda inert, yaitu grafit yang dicelupkan ke dalam pasta. Pasta disini befungsi sebagai oksidator. Selain sebagai anoda, seng juga berguna untuk wadah komponen dalam baterai.
Baterai adalah Jenis Sel Volta. Foto: Pixabay
3. Baterai Alkali
ADVERTISEMENT
Ditinjau dari namanya, komponen baterai ini mengandung unsur alkali. Susunan baterai alkali berbeda dengan baterai kering. Daya baterai alkali juga dua kali lebih besar daripada baterai kering.
Reaksi redoks yang terjadi pada baterai alkali prinsipnya sama dengan baterai kering, yaitu oksidasi logam seng dan reduksi mangan dioksida. Namun, hasil yang terjadi berbeda dikarenakan baterai alkali melibatkan ion hidroksida dari pasta KOH.
Contoh penggunaan baterai alkali adalah alat tape recorder dan camera.
4. Baterai Litium
Litium merupakan unsur yang lebih banyak ada dalam bentuk ionnya pada sebuah larutan. Hal ini yang membuat baterai litium dapat diisi ulang dengan proses sederhana (disetrum).
Umumnya, baterai litium terdiri atas karbon sebagai anoda, dan litium kobalt dioksida sebagai katoda dengan elektrolit berupa garam litium. Contoh benda yang menggunakan jenis baterai lithium adalah handphone dan laptop.
ADVERTISEMENT
(VIO)