Selain Islam, 5 Agama Ini Juga Punya Tradisi Puasa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
30 April 2020 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi agama dunia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi agama dunia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat ini umat Muslim di seluruh dunia sedang menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan merupakan rukun Islam yang menjadi salah satu kewajiban bagi umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Namun, tradisi puasa tidak hanya dimiliki oleh umat beragama Islam. Surat Al- Baqarah ayat 183 bahkan menyebut bahwa puasa bukanlah ritual yang baru muncul pada zaman Nabi Muhammad SAW, tetapi sudah ada sejak era pra-Islam.
Ada beberapa agama yang juga memiliki tradisi puasa. Meski terdapat sedikit perbedaan dengan praktik puasa Islam, pada dasarnya mereka memiliki tujuan yang sama, yakni untuk melatih disiplin dan kesabaran. Berikut merupakan tradisi puasa yang ada di beberapa agama:

Katolik

Pendeta Katolik. Foto: Pixabay
Dikutip dari ikatolik, umat Katolik menjalani masa puasa pra-Paskah dan pantang selama 40 hari dimulai dari Rabu Abu hingga Jumat Agung. Menurut hukum Gereja, puasa diwajibkan bagi semua yang berumur 18 tahun sampai awal 60 tahun.
ADVERTISEMENT
Saat berpuasa, umat Katolik hanya dapat makan kenyang sekali sehari. Sementara berpantang diwajibkan bagi semua yang sudah berumur 14 tahun ke atas. Pantang di sini adalah memilih pantang daging, ikan garam, jajan, atau rokok.
Mereka dianjurkan memilih makanan atau minuman yang paling disukai. Misalnya jika seseorang sangat menyukai daging, maka ia disarankan berpantang daging.
Esensi pantang dan puasa dalam agama Katolik adalah untuk mengendalikan diri dari keinginan dan hawa nafsu sehingga bisa turut merasakan sedikit penderitaan Yesus. Pantang dan puasa juga untuk mempersatukan pengorbanan umat dengan pengorbanan Yesus Kristus.

Yahudi

Umat Yahudi. Foto: Unsplash
Umat Yahudi masih melaksanakan puasa pada hari-hari tertentu, seperti tanggal 10 Tishri (Muharram), hari Sabat, upacara pernikahan (nuptial), Yom Kippur, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Yom Kippur adalah hari di mana mereka percaya bahwa nasib semua orang Yahudi harus disegel untuk tahun mendatang. Di hari tersebut, orang Yahudi berduka atas dosa-dosa yang dilakukan pada tahun lalu, serta berdoa untuk meminta pengampunan.
Saat Yom Kippur, orang-orang Yahudi berpuasa selama 25 jam, dari matahari terbenam pada malam sebelumnya, sampai matahari terbenam pada malam berikutnya. Untuk orang-orang Yahudi, puasa lebih dari sekadar menahan diri dari minum dan makan, tetapi juga tidak bekerja pada hari puasa, tidak diijinkan berhubungan seksual, mandi, serta tidak menggunakan salep dan sepatu kulit.
Alasan umat Yahudi berpuasa diantaranya adalah merenungkan hal-hal suci yang ukhrawi, sedih atas dosa, meredakan kemarahan Tuhan, mengharap datangnya ilham, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

Buddha

Umat Buddha di Wihara Buddha Dharma, Kuta, Bali (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Dalam agama Buddha, puasa disebut Uposatha. Puasa ini tidak wajib bagi umat Buddha dan biasanya dilaksanakan dua kali dalam satu bulan menurut kalender buddhis yang berdasarkan peredaran bulan. Puasa ini dilakukan saat bulan terang dan gelap. Namun, ada yang melaksanakan 6 kali dalam satu bulan.
Ketika berpuasa, umat Buddha masih diperbolehkan untuk minum, namun tidak boleh makan. Puasa dilaksanakan dengan menjalani aturan uposatha-sila (aturan yang berjumlah delapan), yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan kegiatan seksual, tidak berbohong, tidak makan pada siang hari hingga dini hari, tidak menonton hiburan, dan tidak memakai kosmetik, parfum, dan perhiasan.

Konghucu

Konghucu. Foto: Pixabay
Dikutip dari situs iloveconfucious, puasa dalam agama Konghucu digolongkan menjadi puasa rohani dan puasa jasmani. Puasa rohani dilakukan dengan menjaga diri dari hal-hal yang berbau asusila. Sedangkan puasa jasmani secara garis besar adalah berpantang makan daging (vegetarian).
ADVERTISEMENT
Puasa jasmani dapat dilakukan secara bertahap, ada yang satu hari saat Imlek, 1 bulan penuh, hingga berpantang secara permanen. Puasa dalam kepercayaan Konghucu juga merupakan cara untuk mensucikan dan melatih diri, baik untuk menjaga perilaku, perkataan, dan agar dipenuhi cinta kasih.

Hindu

Umat Hindu melakukan rangkaian ritual Tawur Agung Kesanga menjelang Nyepi di Kediri, Jawa Timur. Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Puasa dalam agama Hindu disebut dengan Upawasa. Upawasa ada yang wajib dan ada juga yang tidak. Upawasa yang wajib adalah Upawasa Siwa Ratri. Umat Hindu tidak boleh makan dan minum dari matahari terbit hingga terbenam.
Ada juga puasa Nyepi, yang dilakukan dengan cara tidak makan dan minum sejak fajar hingga fajar keesokan harinya. Puasa lain yang dianggap wajib adalah puasa untuk menebus dosa, puasa tilem, dan purnama.
ADVERTISEMENT
(ERA)