Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Seni Rupa Tradisional: Sejarah, Ciri-ciri, dan Contohnya
6 Januari 2021 16:11 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seni rupa tradisional adalah kesenian yang berisi nilai-nilai filosofis dan dijaga kemurniannya secara turun menurun. Seni rupa tradisional biasanya berkaitan erat dengan tradisi-tradisi yang dianut masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kata tradisional sendiri berasal dari kata “tradisi” yang artinya adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat. Tradisi itu bisa berupa kebiasaan, artefak, ataupun perilaku yang didasari norma tertentu dan diwariskan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan tentang sejarah hingga contoh dari seni rupa tradisional.
Sejarah Seni rupa Tradisional
Perkembangan seni rupa tradisional sudah dimulai sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan melalui beberapa peninggalan berupa artefak, lukisan, dan benda-benda dapur.
Manusia pada zaman prasejarah sudah mengenal karya seni. Karya ini digunakan oleh manusia purba sebagai media komunikasi satu sama lain. Peninggalan ini banyak ditemukan di gua-gua tempat mereka tinggal.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya, karya seni tradisional terus dijaga kemurniannya secara turun temurun. Kini kita bisa menjumpai berbagai karya seni rupa tradisional di Indonesia, salah satunya dalam seni kriya.
Banyak benda-benda kriya yang tersebar di Nusantara, di antaranya batik tulis keraton, tenun Toraja, patung Suku Asmat, dan lain sebagainya. Karya seni itu terus dijaga kemurniannya sampai sekarang.
Ciri-ciri Seni Rupa Tradisional
Adapun ciri-ciri dari seni rupa tradisional adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Contoh Seni Rupa Tradisional
Berikut beberapa contoh seni rupa tradisional:
(MSD)