Konten dari Pengguna

Seni Sastra Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Maret 2021 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Karya Sastra Kuno Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Karya Sastra Kuno Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kerajaan Islam memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan agama Islam di Nusantara. Kerajaan tersebut turut memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Beberapa contohnya adalah Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Demak, Kerajaan Mataram, dan lainnya.
Mengutip buku Kerajaan Islam di Jawa tulisan Alik Al Adhim (2019:7), Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad-13. Kala itu, ajaran Islam berkembang pesat melalui jalur perdagangan, kesenian, pernikahan, dan tasawuf.
Jejak Kerajaan Islam di Nusantara dapat dibuktikan melalui sejumlah peninggalan seni bercorak Islam. Salah satunya adalah seni sastra yang banyak ditemukan di Jawa dan Sumatera.
Berikut adalah jenis-jenis seni sastra peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia yang dikutip dari buku Seri IPS Sejarah Drs. Prawoto, M.Pd. (2006:97-99):

Seni Sastra Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

Ilustrasi Karya Sastra Kuno Foto: Wikimedia Commons
Babad
Babad adalah kisahan dengan bahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, dan Madura yang berisikan sejarah. Beberapa contohnya adalah Babad Tanah Jawi, Babad Demak, dan Babad Gianti.
ADVERTISEMENT
Syair
Syair menjadi karya sastra yang populer hingga saat ini. Syair menghadirkan sajak-sajak dalam satu bait yang terdiri dari empat baris. Setiap barisnya diakhiri dengan bunyi yang sama. Salah satu contohnya adalah syair Sidang Fakir.
Suluk
Suluk merupakan karya sastra Kerajaan Islam tertua di Tanah Air. Karya sastra ini memuat ajaran tafawuf dan identik dengan wali. Beberapa contohnya, yakni Suluk Syarab Al Asyiqin dan Suluk Sukarsam.
Hikayat
Karya sastra Melayu ini menampilkan dongeng atau cerita yang melibatkan tokoh sejarah. Hikayat dibaca untuk hiburan, pembangkit semangat, atau meramaikan pesta. Misalnya, Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah.
(GTT)