Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Seni Teater Nusantara Lengkap dengan Jenis-jenisnya
15 Februari 2021 10:46 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak karya seni yang tersebar di Indonesia, salah satunya teater. Seni teater merupakan karya sastra yang mengandung unsur estetis di dalamnya. Unsur-unsur tersebut adalah tata musik, tata gerak, tata panggung, tata busana, tata lampu, dan seni peran.
ADVERTISEMENT
Unsur estetis dalam seni teater dapat memberikan kesan keindahan dan kepuasan batin bagi penontonnya. Setiap teater tentu memiliki ciri khasnya sendiri yang dapat menentukan kualitas teater tersebut.
Di Indonesia, karya seni teater lebih dikenal dengan nama Teater Nusantara. Jenisnya sangat bervariasi, bergantung pada budaya masyarakat, adat istiadat, struktur geografis, dan orientasi kelompok teaternya
Apa saja jenis-jenis Teater Nusantara? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.
Jenis-jenis Teater Nusantara
Mengutip dari buku Seni Teater karya Trisno Santoso, Teater Nusantara dibagi menjadi tiga jenis, teater tradisional, teater klasik, dan teater transisi.
Di Indonesia, keberadaan teater tradisional sudah ada sejak sebelum zaman Kerajaan Hindhu. Teater ini berkembang pesat di kalangan budaya etnik (suku bangsa) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Awalnya, teater tradisional hanya digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual kebudayaan masyarakat setempat. Kemudian teater ini berkembang menjadi pementasan tanpa naskah yang dipentaskan oleh masyarakat.
Proses munculnya teater tradisional di tiap daerah sangat bervariasi. Itu karena unsur pembentuk teaternya berbeda-beda, tergantung pada budaya, adat istiadat, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut.
Teater klasik adalah jenis Teater Nusantara yang sifatnya sudah siap. Artinya, semuanya sudah diatur sedemikian rupa dengan pemeran yang terlatih, gedung pertunjukan yang memadai, dan alur cerita yang menarik.
Jenis teater ini memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun ceritanya statis, namun dalang mampu mengubah alur cerita menjadi kisah yang menarik.
Teater klasik pertama kali lahir di wilayah kerajaan. Sehingga teater ini memiliki ciri khas kerajaan yang kental. Contoh dari teater klasik adalah wayang orang, wayang kulit, dan wayang golek.
ADVERTISEMENT
Teater transisi merupakan jenis teater peralihan dari bentuk tradisional ke bentuk modern. Seniman mulai memasukkan unsur-unsur teknik teater Barat ke dalam pertunjukannya.
Dalam pementasannya, cerita disajikan dengan panggung dan dekorasi yang telah diatur sedemikian rupa. Penggabungan teater tradisional dengan teater barat merupakan inovasi yang mampu menciptakan pementasan unik dan menarik.
(MSD)