Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara dan Adat Istiadat Lainnya
24 Maret 2022 12:01 WIB
Ā·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Horizon IPS Ilmu Pengetahuan Sosial, provinsi Sulawesi Tenggara pertama kali berdiri pada tanggal 23 September 1964 berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 1964. Provinsi ini dihuni oleh suku Buton, suku Bugis, suku Muna, suku Toraja, suku Kalisoso, suku Moronene, suku Tolaki, suku Tolaki, dan suku Wowonii.
Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan di sisi utara, Laut Banda di sisi timur, Laut Flores di sisi selatan, dan Teluk Bone di sisi barat.
Bahasa Tolaki adalah bahasa daerah digunakan mayoritas masyarakat Sulawesi Tenggara. Mayoritas masyarakat provinsi dengan luas wilayah 38.068 kmĀ² ini merupakan penganut Islam, Kristen, dan Katolik.
Sulawesi Tenggara juga dikenal sebagai daerah dengan keanekaragaman hayati dan budayanya. Salah satunya adalah beberapa senjata tradisional yang digunakan masyarakat di sana.
Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara mempunyai lima senjata tradisional yang biasa digunakan untuk berperang pada zaman dulu. Berikut senjata tradisional Sulawesi Tenggara yang dikutip dari buku Ensiklopedia Pelajar dan Umum oleh Gamal Komandoko.
ADVERTISEMENT
1. Keris yang berlekuk-lekuk digunakan untuk berperang jarak dekat.
2. Pedang memiliki fungsi yang sama dengan keris, yaitu untuk berperang dalam jarak dekat.
3. Tombak biasa digunakan sebagai senjata perang jarak jauh.
4. Lembing digunakan untuk berperang jarak jauh.
5. Sumpitan juga biasa digunakan sebagai senjata untuk berperang jarak jauh.
Rumah Adat dan Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
Selain senjata tradisional, Sulawesi Tenggara memiliki rumah adat, pakaian adat, dan budaya lainnya yang menjadi keistimewaannya. Berikut kekayaan adat dan budaya Sulawesi Tenggara dirangkum dalam buku Mengenal Seni & Budaya 34 Provinsi di Indonesia oleh R. Rizky dan T. Wibisono dan Ensiklopedia Pelajar dan Umum karya Gamal Komandoko.
Rumah adat Sulawesi Tenggara adalah Istana Sultan Buton yang diberi nama Malige. Rumah adat ini berbentuk panggung dan terbuat dari kayu yang disusun tanpa menggunakan paku.
ADVERTISEMENT
Rumah ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal raja dan permaisuri. Lantai kedua difungsikan untuk tempat tinggal.
Lalu, lantai ketiga digunakan sebagai tempat kaum perempuan shalat. Kemudian di sebelah kiri dan kanan lantai kedua terdapat Bate yang merupakan tempat menenun kain.
Pakaian adat Sulawesi Tenggara untuk pria adalah baju jas model tertutup, sarung dengan panjang sebatas lutut, celana panjang, serta tutup kepala atau destar.
Sedangkan pakaian adat untuk perempuan terdiri dari baju kebaya, kain selempang, sarung, serta hiasan kembang atau hiasan lainnya di kepala. Perhiasan yang biasa digunakan adalah anting-anting, gelang tangan, dan kalung.
(DND)
Live Update