Konten dari Pengguna

Shalat Gerhana Bulan: Hukum, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 November 2021 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Super Blood Moon" terlihat selama gerhana bulan di Sydney, Australia (26/5). Foto: Loren Elliott/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
"Super Blood Moon" terlihat selama gerhana bulan di Sydney, Australia (26/5). Foto: Loren Elliott/REUTERS
ADVERTISEMENT
Shalat gerhana bulan dalam ilmu fiqih dikenal dengan istilah shalat khusuf. Shalat sunah ini dilakukan ketika hilangnya cahaya bulan pada malam hari yang mengakibatkan kegelapan di sebagian wilayah.
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah. Umat Islam diwajibkan untuk menyembah Allah sebagai Dzat yang berkuasa terhadapnya sebagai wujud mengakui kekuasaan-Nya.
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
“Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, mata-hari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”
Lalu, apa hukum melaksanakan shalat gerhana bulan dan bagaimana tata caranya?

Hukum Shalat Gerhana Bulan

Shalat gerhana bulan adalah ibadah yang disyariatkan dalam Islam. Hal ini tercantum dalam sebuah hadits riwayat Abu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda:
com-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: Shutterstock
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena matinya seorang dari manusia, tetapi keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian melihat gerhana keduanya maka berdirilah untuk shalat.” (HR. Bukhari Muslim)
ADVERTISEMENT
Para ulama sepakat bahwa hukum shalat gerhana bulan adalah sunnah muakaddah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Namun, mazhab Hanafi dan mazhab Maliki menilainya sebagai sunnah biasa.
Siti Khadijah dalam buku Ensiklopedi Shalat for Kids mengatakan bahwa shalat gerhana bulan bisa dilakukan sendirian (munfarid). Tetapi shalat ini lebih afdhol jika dilakukan berjamaah. Sama seperti shalat sunah lainnya, shalat gerhana bulan dilakukan dengan dua rakaat.
Perbedaannya, pada shalat khusuf, ada dua Al-Fatihah dan dua ruku' dalam setiap rakaat. Shalat tidak diiringi dengan khutbah dan setelahnya dianjurkan untuk tetap tinggal sampai gerhananya selesai.
Ilustrasi pria muslim sedang salat. Foto: Shutter Stock

Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Sebelum menjalankan shalat gerhana bulan, umat Muslim dianjurkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Berikut lafadznya:
ADVERTISEMENT
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala
Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Shalat gerhana bulan dimulai sejak awal terjadinya gerhana sampai selesai. Dirangkum dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, berikut tata caranya:
ADVERTISEMENT
(MSD)