Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Shalat Safar: Niat, Tata Cara, dan Adab Bepergian
5 Mei 2022 9:31 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
M. Khalilurrahman Al-Mahfani dan Abdurrahmin Hamdi dalam bukunya Kitab Lengkap Panduan Shalat menjelaskan bahwa shalat tersebut merupakan amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sabdanya pada hadits berikut ini:
“Jika engkau keluar rumah dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.” (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah)
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa shalat sunnah Safar tidak hanya berfungsi sebagai ibadah kepada Allah SWT. Lebih dari itu, umat Muslim yang mengerjakan shalat ini sebelum bepergian akan diselamatkan oleh Allah SWT dari segala bahaya selama dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikan, jika keselamatan telah didapatkan oleh setiap Muslim yang sedang bepergian, ia masih dapat melanjutkan ibadah-ibadah yang lain setelah perjalanannya selesai. Berikut ini akan diuraikan tata cara dan adab bepergian yang dapat dilakukan oleh setiap Muslim .
Tata Cara Shalat Safar dan Adab Bepergian
Menyadur buku Panduan Shalat Sunah Lengkap karangan KH. Muhammad Sholikhin, terdapat beberapa adab bepergian disertai dengan tata cara dan bacaan niat shalat Safar, yakni:
1. Melaksanakan Shalat Safar
Sebelum berangkat bepergian jauh dan setelah berpakaian rapi, maka hendaknya untuk segera mengambil air wudhu, dan kemudian melaksanakan shalat dua rakaat dengan niat sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah ta’ala."
ADVERTISEMENT
Bacaan yang sebaiknya dibaca setelah surat Al-Fatihah pada rakaat pertama adalah surat Al-Kafirun atau Al-Falaq. Sedangkan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas atau An-Nas.
2. Membaca Doa Setelah Sholat
Setelah selesai mengerjakan shalat safar, bacaayat Kursi dan surat Al-Quraisy. Sebelum berangkat dianjurkan membaca doa yang biasa Rasulullah SAW baca saat hendak pergi, yaitu:
اللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَبِكَ اعْتَصَمْتُ، اللَّهُمَّ اكْفِنِي مَا هَمَّنِي وَمَا لَا أَهْتَمُّ لَهُ، اللَّهُمَّ زَوِّدْنِي التَّقْوَى، وَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَوَجِّهْنِي لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا تَوَجَّهْتُ
Artinya: “Ya Allah, hanya kepada-Mu aku menghadap dan hanya kepada-Mu aku berlindung. Tuhanku, cukupilah aku dari segala yang membuatku bimbang dan segala yang tidak kubimbangkan. Tuhanku, bekalilah diriku dengan takwa, ampunilah dosaku, dan hadapkan diriku pada kebaikan di mana saja aku menghadap."
ADVERTISEMENT
3. Mendahulukan Kaki Kiri Saat Keluar Rumah
Dianjurkan untuk melangkahkan kaki keluar dari pintu rumah dengan mendahulukan kaki kiri, kemudian membaca doa berikut:
أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لاَ تَضِيْعُ وَ دَائِعُهُ. بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ
Artinya: “Saya titipkan kalian semua (keluarga dan harta bendaku) kepada Allah, yang tidak akan mungkin hilang segala yang dititipkan kepada-Nya. Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan apa pun kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
4. Membaca Doa Naik Kendaraan
Apabila naik kendaraan laut dan sudah berada di atas kendaraan, maka berdoalah dengan doa berikut:
ADVERTISEMENT
بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ
Artinya: “Dengan nama Allah di waktu berlayar dan berlabunya, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Sedangkan jika naik kendaraan darat, dan kendaraan tersebut mulai bergerak hendaklah membaca doa berikut:
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Artinya: “Mahasuci Allah yang telah memudahkan perjalanan ini bagi kami, padahal kami tidak ada kesanggupan mengendalikannya, dan bahwa sesungguhnya kami semua pasti akan kembali kepada Tuhan kami kelak.”
5. Memperbanyak Doa dalam Perjalanan
Selama dalam perjalanan, hendaknya memperbanyak bacaan doa agar diberikan keselamatan dan perlindungan oleh Allah SWT, berikut doanya:
ADVERTISEMENT
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”
Selain itu, apabila menemukan jalan yang sangat menanjak serta tikungan tajam, dapat membaca kalimat takbir “Allahu akbar”, jalan menurun membaca kalimat tasbih “Subhanallah”. Ketika kembali pada jalan yang rata atau menyenangkan, bacalah hamdalah “Alhamdulillah”. Sekiranya terdapat banyak kendala dan bahaya di tengah perjalanan, maka hendaknya memperbanyak bacaan surat Al-Quraisy.
6. Melaksanakan Shalat Qudum
Sesampainya di tempat tujuan, lakukanlah shalat sunnah Qudum (sampai tujuan). Shalat Qudum adalah shalat sunnah yang dilakukan apabila seseorang musafir tiba di tempat tujuan, atau tempat yang dituju.
ADVERTISEMENT
Shalat ini dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan membaca niat sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ القُدوْمِ رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat shalat qudum (sampai tujuan dalam bepergian) dua rakaat ikhlas karena Allah ta’ala.”
(IMR)