Sholat Tasbih: Niat dan Tata Cara Melaksanakannya

Sholat tasbih. Foto: Unsplash

Salah satu sholat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sholat tasbih. Salah satu keutamaan sholat tasbih adalah untuk mendapatkan amalan dalam malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar diyakini sebagai malam mulia bagi umat Islam. Karenanya, banyak yang menjadikan sholat tasbih sebagai salah satu sarana untuk meraih kerahmatan Allah SWT. Sholat tasbih dilakukan dengan banyak membaca lafal tasbih seperti berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah, walhamdulillah, wa laailaha illallah, wallahu akbar.

Artinya:

"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

Waktu pelaksanaan sholat tasbih dapat dilakukan kapan saja, sepanjang tidak dalam waktu yang dilarang untuk sholat. Jumlah rakaatnya pun hanya empat dengan total 300 kali lafal tasbih yang diucapkan.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar membagi pengerjaan sholat tasbih siang dan malam. Sholat tasbih pada siang hari dapat dilakukan dengan 4 rakaat sekali salam atau dibagi menjadi 2 rakaat demi 2 rakaat. Sedangkan sholat tasbih malam dikerjakan 2 rakaat sebanyak dua kali. Setidaknya dalam seumur hidup, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat ini.

Sholat tasbih. Foto: 123RF

Niat Sholat Tasbih

Sebelum membaca niatnya, seseorang harus memastikan berapa rakaat sholat tasbih yang akan dilakukannya. Itu karena adanya perbedaan niat yang dibaca untuk 4 rakaat sekali salam dan 2 rakaat demi 2 rakaat.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnat tasbīhi arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā.

“Aku menyengaja salat sunah tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala.”

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

“Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT".

Sholat tasbih. Foto: Unsplash

Tata Cara Sholat Tasbih

(HDP)