Konten dari Pengguna

Sholawat Asyghil: Sejarah, Keutamaan, dan Bacaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 September 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alquran dan Tasbih. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Alquran dan Tasbih. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sholawat merupakan bacaan doa bagi umat Muslim untuk memuji Nabi Muhammad SAW. Kedudukannya begitu istimewa, hingga Allah SWT dan para malaikat-Nya pun turut melantunkan sholawat.
ADVERTISEMENT
Mufassir Abu ‘Abdullah Al-Qurtubi dalam buku Sehat dengan Ibadah karya Jamal Muhammad Az-Zaki menjelaskan bahwa maksud Allah SWT bersholawat kepada Nabi SAW sebagai bentuk rahmat dan keridhaan-Nya kepada Rasulullah. Sedangkan sholawat malaikat adalah wujud doa dan permohonan ampun mereka bagi Rasulullah.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab: 56).
Sholawat ada banyak jenisnya. Salah satu yang paling mahsyur dan terkenal di kalangan umat Islam adalah sholawat asyghil. Sholawat ini awalnya dipanjatkan oleh Imam Ja'far ash-Shadiq yang hidup saat Islam dalam keadaan genting, tepatnya saat akhir dinasti Umayyah dan awal dinasti Abbasiyyah (138 H).
ADVERTISEMENT

Sholawat Asyghil

Alquran dan Tasbih. Foto: Unsplash
Sholawat asyghil sebenarnya populer dengan sebutan sholawat Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan Ba 'Alawy (wafat 1122 H). Ini karena sholawat asyghil termasuk sighat sholawat yang dihimpun dalam kitab Alkawakib Almudhi’ah fi Zikris Shalah ‘ala Khairil Bariyyah karya Habib Ahmad bin Umar.
Menurut M. Zidni Nafi’ dalam buku Menjadi Islam, Menjadi Indonesia, sholawat asyghil di Indonesia dipopulerkan pertama kali oleh Yayasan Pesantren As-Syafi’iyyah yang menyiarkannya lewat radio. Yayasan ini adalah asuhan dari ulama besar Betawi bernama KH Abdullah Syafi’i yang wafat pada 1406 H.
Mengutip buku Bunga Rampai Kelisanan Masyarakat Santri oleh Rokhmawan dkk, sholawat ini dilantunkan dengan tujuan memohonkan rahmat Allah untuk Rasulullah SAW sekaligus memohon keselamatan dari kedzaliman para penguasa. Oleh karena itu, banyak ulama yang mengajurkan umat Muslim untuk sering melantukan sholawat Asygil, baik secara individu maupun berjamaah.
ADVERTISEMENT
Disebutkan juga dalam beberapa riwayat bahwa sholawat asyghil mampu mendatangkan rezeki kepada seorang Muslim yang melantunkannya. Lalu, seperti apakah bacaan sholawat asyhgil?
Berikut ini bacaan sholawat asyghil yang dikutip dari buku Kumpulan Doa, Dzikir, dan Sholawat oleh Pondok Pesantren Al-Khoirot.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in
Artinya: “Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.
ADVERTISEMENT
(NDA)