Konten dari Pengguna

Sholawat Munjiyat: Bacaan, Terjemahan, dan Keutamaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Desember 2020 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sholawat munjiyat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Sholawat munjiyat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sholawat adalah salah satu bentuk amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Banyak melafalkan sholawat akan diberikan keuntungan dan kemudahan baik itu kenikmatan dunia maupun di akhirat.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk selalu bersholawat. Hal ini tercantum dalam Surat Al Ahzab ayat 56 yang berbunyi:
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 56)
Dari sekian banyak sholawat yang dianjurkan, salah satunya yaitu sholawat munjiyat yang memiliki arti sholawat penyelamat. Sholawat ini biasa dilafalkan pada awalan bacaan doa, khususnya pada saat membaca doa tahlil.

Bacaan dan Terjemahan Sholawat Munjiyat

Bacaan sholawat munjiyat. Foto: Unsplash
Adapun lafal sholawat munjiyat secara lengkap yakni sebagai berikut:
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
ADVERTISEMENT
(Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât)
Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”
ADVERTISEMENT

Keutamaan Sholawat Munjiyat

Keutamaan sholawat munjiyat. Foto: Unsplash
Sholawat munjiyat memiliki lafal yang sangat ampuh. Doa yang diawali dengan membaca shalawat munjiyat diyakaini akan cepat terkabulkan atas seizin Allah subhanahu wa ta’ala.
Selain itu anjuran untuk membaca sholawat munjiyat dilaksanakan setelah halat hajat, dengan harapan agar keinginan yang diinginkan segera terpenuhi.
Hal ini tidak jauh dari sejarah di mana nama munjiyat diciptakan yaitu berasal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh salah satu orang ‘arif. Dikisahkan sebagai berikut:
“Sebagian orang arif berkata: ‘aku berada di kapal, kemudian badai berembus kencang, hampir saja menyebabkan kami tenggelam. Lalu aku (tertidur dan) melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, beliau bersabda: Katakan pada mereka ‘Bacalah doa Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât, lalu aku terbangun dan kami ucapkan bacaan sholawat tersebut, lalu angin pun terdiam atas seizin Allah ta’ala,” (Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri, Nudhah al-Majâlis wa Muntakhab an-Nafâis, hal. 284).
ADVERTISEMENT
(HDP)