Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Siapa Gatotkaca, Pahlawan yang Jadi Tokoh Utama di Film Satria Dewa Gatotkaca?
14 Mei 2022 9:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah lama dinantikan, film Satria Dewa Gatotkaca akhirnya merilis jadwal tayang dan trailer finalnya pada Jumat (13/5) kemarin. Film garapan Hanung Bramantyo ini rencananya akan tayang pada Juni 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Lewat trailer finalnya, Satria Dewa Gatotkaca memperlihatkan seperti apa rupa sosok Gatotkaca dalam film yang diperankan oleh Rizky Nazar tersebut.
Kisah Gatotkaca sendiri akan menjadi pembuka Jagat Satria Dewa, media waralaba laga hidup pahlawan super Indonesia yang diadaptasi dari kisah pewayangan.
Lantas, siapa Gatotkaca dan bagaimana kisahnya dalam dunia pewayangan Indonesia? Simak kisah singkatnya dalam ulasan di bawah ini.
Siapa Gatotkaca?
Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Bisa dibilang, Gatotkaca menjadi salah satu tokoh pewayangan paling ikonik dan populer di Indonesia.
Mengutip buku Tokoh Wayang Inspiratif tulisan Pitoyo Amrih, Gatotkaca adalah putra Bimasena dari keluarga Pandawa. Sang ibu yang bernama Arimbi merupakan seorang putri bangsa Raksasa dari negeri Pringgandani.
ADVERTISEMENT
Pernikahan yang mempersatukan ras bangsa raksasa dan bangsa manusia itu pun melahirkan Gatotkaca yang kuat, berani, dan memiliki kesaktian tak tertandingi. Salah satu kekuatannya yaitu mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap.
Kisah Gatotkaca
Gatotkaca lahir dengan nama Jabang Tetuka. Memiliki garis keturunan raksasa, Gatotkaca diceritakan sangat berani dan kuat. Sedangkan, kepandaian dan kecerdasannya datang dari ras bangsa manusia yang mengalir di tubuhnya.
Batara Narada selaku utusan kahyangan membujuk Arimbi untuk meminjam Tetuka agar bisa ditempa menjadi ksatria yang sakti.
Berbekal mantra sakti para sesepuh bangsa Dewa, Tetuka akhirnya diisi berbagai kesaktian sehingga ia tumbuh menjadi kesatria yang sangat kuat. Ia juga memiliki badan yang keras bagai batu hingga mendapat julukan “Otot Kawat Tulang Besi”.
ADVERTISEMENT
Ketika lahir, tidak ada satu pun senjata yang mampu memotong tali pusarnya kecuali tombak Konta Wijayadanu, senjata yang memang dipersiapkan para Dewa untuk mengendalikan sikap Tetuka kelak.
Tetuka tumbuh sebagai sosok dengan kekuatan luar biasa. Tubuhnya tidak hanya keras seperti batu, tetapi juga mampu terbang dengan kecepatan luar biasa, jauh di atas rata-rata kemampuan terbang ksatria lainnya.
Meski memiliki postur tubuh seperti orang dewasa, pikiran Tetuka tak lebih dari seorang anak-anak. Karena itu, ia berguru kepada Petruk, seorang abdi punakawan Pandawa yang pernah tinggal di Pringgandani.
Oleh petruk, Tetuka diwejangi banyak wawasan mengenai ilmu kautamaan. Tujuannya untuk mengasah pikiran dan hatinya agar bisa menjadi dewasa seperti penampilannya.
Tak berapa lama, Tetuka kemudian diangkat menjadi raja di Pringgadani dan mendapat gelar Gatotkaca. Selama itu pula ia dikenal sebagai seorang pahlawan di dunia wayang . Dia menjadi benteng bagi semua keluarga dan sesepuh-sesepuhnya dan membela setiap jengkal wilayah negaranya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sisi Gelap Gatotkaca tulisan Pitoyo Amrih, Gatotkaca merupakan sosok yang sangat dihormati dan disegani banyak orang. Ia adalah orang yang disiplin, loyal, dan kuat memegang teguh amanah yang diberikan kepadanya.
Sebagai satria, Gatotkaca begitu ditakuti semua lawan-lawannya. Dia tak segan menebarkan kematian pada musuh-musuhnya dengan cara yang paling mengerikan.
Dalam perang Bharatayuda, Gatotkaca tewas di tangan Karna setelah berhasil memorakporandakan puluhan ribu prajurit Kurawa. Ironisnya, Gatotkaca tewas tertambak Konta Wijayadanu yang pernah menyelamatkan hidupnya.
(ADS)