Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Siapa Itu Samiri dalam Islam? Ini Kisah Pembuat Berhala Anak Sapi
22 Oktober 2023 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa itu Samiri dalam Islam ? Samiri adalah seorang laki-laki yang memiliki nama asli Musa bin Za'far. Ia merupakan salah satu anggota Bani Israil yang hidup di zaman Nabi Musa AS.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah Islam, Samiri dikisahkan sebagai salah satu pengikut Nabi Musa yang kemudian menyesatkan kaum Bani Israil. Ia menjadi salah satu tokoh kafir yang disebut dalam Alquran . Apa yang dilakukan Samiri hingga termasuk golongan kafir?
Siapa Itu Samiri dalam Islam?
Saat masih bayi, ibunya meninggalkan Samiri di dalam sebuah gua. Karena pada zaman Firaun setiap bayi laki-laki dari Bani Israil harus dibunuh, Allah SWT pun mengutus Malaikat Jibril untuk merawat Samiri kecil.
Saat Musa diutus menjadi nabi, Bani Israil pun diselamatkan dari kekejaman Firaun. Samiri termasuk salah satu orang yang ikut serta dalam rombongan Nabi Musa.
Mengutip buku 99 Kisah Hebat Penuh Hikmah dan Teladan oleh Nurul Ihsan, Samiri awalnya adalah pengikut Nabi Musa , tetapi kemudian ia melanggar perintah Allah.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, Samiri yang sebelumnya merupakan salah satu tukang sihir kerajaan Firaun mengumpulkan perhiasan emas milik kaum Bani Israil. Lalu, ia melebur perhiasan tersebut di atas api dam menjadikannya patung sapi.
Samiri melemparkan debu bekas telapak kaki kuda yang ditunggangi Malaikat Jibril. Samiri pun berseru, "Jadilah patung anak sapi!" Dalam sekejap, lelehan emas itu berubah menjadi sebuah patung anak sapi.
Sedemikian sempurnanya patung tersebut sehingga bila angin bertiup, patung anak sapi itu seperti mengeluarkan suara. Samiri pun berusaha untuk meyakinkan Bani Israil bahwa berhala itulah Tuhan yang juga disembah oleh Nabi Musa.
Samiri digambarkan sebagai sosok yang cerdik dan pandai berbicara. Ia berhasil meyakinkan banyak orang dari kaum Bani Israil untuk meninggalkan ajaran Nabi Musa dan menyembah berhala sapi emas yang ia buat.
ADVERTISEMENT
Sekembalinya Nabi Musa, ia marah dan mengusir Samiri ke tempat yang jauh. Patung anak sapi itu pun dibakar oleh Nabi Musa dan abunya dilempar ke tengah laut.
Karena perbuatannya, Allah menghukum Samiri di dunia dan akhirat. Samiri yang diasingkan pun hidup menyendiri dan menderita penyakit aneh.
Jika kulitnya disentuh oleh orang lain, ia akan merasa panas yang membakar. Karena itulah, Samiri hidup menyendiri dan selalu berseru, "Jangan sentuh kulitku!"
Kondisi Samiri tersebut diceritakan dalam Alquran surat Thaha ayat 97 yang berbunyi:
قَالَ فَاذْهَبْ فَاِنَّ لَكَ فِى الْحَيٰوةِ اَنْ تَقُوْلَ لَا مِسَاسَۖ وَاِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَّنْ تُخْلَفَهٗۚ وَانْظُرْ اِلٰٓى اِلٰهِكَ الَّذِيْ ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا ۗ لَنُحَرِّقَنَّهٗ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهٗ فِى الْيَمِّ نَسْفًا
ADVERTISEMENT
Artinya: "Dia (Musa) berkata, 'Pergilah kau! Maka sesungguhnya di dalam kehidupan (di dunia) engkau (hanya dapat) mengatakan, 'Janganlah menyentuh (aku)'.
Dan engkau pasti mendapat (hukuman) yang telah dijanjikan (di akhirat) yang tidak akan dapat engkau hindari, dan lihatlah Tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya.
Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut (berserakan).'" (QS. Thaha: 97)
(SFR)