Konten dari Pengguna

Siapa Pengarang Kitab Al-Gebra? Ini Biografi dan Sejarah Singkatnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 September 2022 9:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengarang Kitab Al-Gebra. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengarang Kitab Al-Gebra. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Kitab Al-Gebra adalah nama lain dari Kitab Aljabar. Kitab ini diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12 M.
ADVERTISEMENT
Kitab Al-Gebra dianggap sebagai nadinya ilmu matematika. Kitab ini memuat materi tentang ilmu ukur sudut yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen.
Salah satu karya paling fenomenal dalam kitab Al-Gebra telah dituangkan oleh pengarangnya secara detail dalam kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-muqabalah. Kitab ini membahas tentang perhitungan aljabar dan perbandingan secara luas.
Ragam teori yang dipaparkan dalam karya tersebut membuat orang awam bertanya-tanya tentang siapa pengarang Kitab Al-Gebra yang sebenarnya. Di bawah ini akan kami sajikan informasi tentang pengarang Kitab Al-Gebra untuk Anda.

Pengarang Kitab Al-Gebra dan Biografinya

Pengarang kitab Al-Gebra adalah Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi. Beliau merupakan seorang matematikawan yang memiliki peran besar dalam bidang Aljabar dan teori bilangan.
Ilustrasi pengarang Kitab Al-Gebra. Foto: pixabay
Mengutip buku Biografi Tokoh Ilmuwan Dunia karya Najichah (2012), Al-Khawarizmi adalah orang pertama yang menemukan angka nol. Beliau berhasil menyempurnakan sistem bilangan yang telah ada sebelumnya seperti bilangan romawi, bilangan Cina-Jepang, bilangan Babilonia, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Atas penemuannya tersebut, Kitab Al-Gebra karangan Al-Khawarizmi pun akhirnya menjadi buku acuan bagi universitas di seluruh dunia, baik negara Islam maupun barat. Untuk memudahkan pemahaman, para ilmuwan menerjemahkan Kitab Al-Gebra ke dalam berbagai bahasa.
Tidak hanya membahas teori bilangan, Al-Khawarizmi juga membahas teori lain seperti sinus, cosinus, dan tangen dalam Kitab Al-Gebra. Beliau juga membahas teori segitiga sama kaki dan aturan lingkaran.
Bapak Aljabar dunia ini berhasil membuat sebuah buku yang memuat 800 masalah yang dikemukakan oleh ilmuwan lain. Ia juga menuliskan contoh-contoh permasalahan yang berkaitan dengan ilmu matematika.
Dalam bidang keilmuan, Al-Khawarizmi tidak hanya mempelajari matematika, namun ia juga mempelajari astronomi dan geografi. Hampir sepanjang hidupnya, pemikir jenius ini bekerja sebagai dosen di sekolah kehormatan Baghdad.
Ilustrasi pengarang Kitab Al-Gebra. Foto: pixabay
Dijelaskan dalam buku 1000+ Kejayaan Sains Muslim karya Yusup Somadinata (2016) sekolah tersebut didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah yang bernama Al-Ma’mun. Beliau membangun sekolah tersebut dengan tujuan agar menjadi tempat pembelajaran terpusat bagi ilmu alam, matematika, manuskrip Sansekerta, dan bahasa Yunani.
ADVERTISEMENT
Di Barat, terutama di Eropa, Al-Kawarizmi dikenal sebagai Algorismi atau Algorism. Beliau adalah salah satu tokoh Muslim yang banyak membangun dan menemukan teori-teori matematika.
Penulis sejarah matematika kenamaan, George Sarton, mengungkapkan bahwa al-Khawarizmi termasuk salah satu ilmuwan Muslim terbesar dan terbaik pada masanya. Sarton menggolongkan periode abad ke-4 sampai 6 sebagai zaman Al-Khawarizmi.
Kemudian Smith dan Karpinski juga menggambarkan pribadi Al-Khawarizmi sebagai tokoh terbesar pada masa keemasan Baghdad. Kecerdasan Al-Khawarizmi mampu membangkitkan kesadaran bangsa Eropa untuk mempelajari ilmu matematika lebih dalam lagi.
(MSD)