Konten dari Pengguna

Siapa Sahabat Nabi yang Mendampingi Hijrah? Ini Keteladanan Sosoknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Maret 2025 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sosok sahabat Nabi yang mendampingi hijrah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sosok sahabat Nabi yang mendampingi hijrah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Selama berdakwah di Mekah, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya kerap menghadapi berbagai bentuk penolakan serta penyiksaan dari kaum Quraisy yang menentang wahyu Allah. Kondisi ini semakin menyulitkan penyebaran Islam.
ADVERTISEMENT
Atas petunjuk Allah, Nabi mengambil keputusan untuk melakukan Hijrah ke Madinah. Dalam perjalanan Hijrah ini, Nabi Muhammad SAW tidak pergi sendirian, melainkan ditemani oleh sahabat setianya.
Lalu, siapa sahabat Nabi yang mendampingi Hijrah? Ketahui jawabannya dalam pembahasan berikut ini!

Siapa Sahabat Nabi yang Mendampingi Hijrah?

Ilustrasi proses hijrah. Foto: Pexels
Sahabat yang mendampingi Nabi dalam Hijrah ke Madinah adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Saat banyak sahabat telah lebih dahulu berhijrah, Nabi Muhammad SAW masih menunggu petunjuk dari Allah.
Dikutip dari buku Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi oleh M. Nasrulloh (2020), Abu Bakar sangat berharap bisa menemani Rasulullah dalam perjalanan ini. Namun, pada awalnya, permohonan ini tidak langsung dikabulkan. Nabi Muhammad baru mengizinkannya setelah mendapat perintah untuk Hijrah dari Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dengan penuh rasa syukur, Abu Bakar segera menyiapkan dua ekor unta sebagai kendaraan bagi mereka dalam perjalanan menuju Madinah. Perjalanan ini penuh tantangan, termasuk ancaman dari kaum Quraisy yang berusaha menangkap mereka. Abu Bakar menunjukkan keberanian dan kecintaannya kepada Nabi dengan melindunginya dari ancaman yang ada.
Mengutip buku Abu Bakar Ash-Shiddiq: 30 Hari Menimba Kesabaran Sang Khalifah oleh Shohibul Ulum (2019), Abu Bakar tidak ingin ada sedikitpun yang mengancam jiwa Nabi Muhammad SAW. Jika ada mara bahaya menghadang, dia tidak ridha kalau hal itu lebih dulu menimpa sang Rasul.
Abu Bakar pernah berkata kepada Nabi Muhammad SAW: “Wahai Rasulullah, kalau aku teringat orang-orang yang mengejar (kita), aku berjalan di belakang engkau, dan kalau teringat akan pengintai, aku berjalan di depan engkau.”
ADVERTISEMENT

Sekilas Tentang Sosok Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ilustrasi sosok sahabat Nabi yang mendampingi Hijrah. Foto: Unsplash
Dikutip dari buku Dewan Ensiklopedi Islam (1994), Abu Bakar Ash-Shiddiq (573–634 M) adalah salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW dan tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia merupakan orang pertama yang masuk Islam dari golongan laki-laki dewasa dan termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah.
Kesetiaannya terbukti tidak hanya dalam Hijrah, tetapi juga dalam perjuangan dakwah Islam secara keseluruhan. Ia termasuk sahabat yang paling banyak berkorban, paling teguh, dan paling patuh dalam mendukung Rasulullah.
Abu Bakar juga dikenal sebagai seorang yang dermawan dan selalu membantu kaum yang lemah, seperti yang dilakukannya dalam memerdekakan Bilal bin Rabah RA dari perbudakan.
ADVERTISEMENT

Kesetiaan Sahabat-Sahabat Lain

Ilustrasi proses hijrah. Foto: Unsplash
Meskipun Abu Bakar adalah sahabat yang menemani Nabi dalam Hijrah, ada banyak sahabat lain yang juga menunjukkan kesetiaan luar biasa kepada Rasulullah. Abu Zein (2010) mengisahkannya dalam buku 10 Pahlawan Surga.
Salah satu sahabat setia Nabi adalah Ali bin Abi Talib. Ia adalah sepupu sekaligus menantu Nabi yang sangat beriman. Dikisahkan bahwa Ali senantiasa berada di garis depan dalam pertempuran dan menunjukkan keberanian yang luar biasa.
Selain Ali, ada Umar bin Khattab. Disebutkan bahwa sebelumnya Umar termasuk orang-orang yang menentang Islam. Namun, ia beralih menjadi pendukung setia dan dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana.
Selanjutnya, ada Utsman bin Affan. Ia merupakan salah satu sahabat yang mendapat ridho dari Allah SWT dan Rasulullah SAW untuk masuk surga. Dialah orang ketiga setelah Abu Bakar dan Umar bin Khattab yang meneruskan roda pemerintahan Islam.
ADVERTISEMENT
(SLT)