Konten dari Pengguna

Siapa Sandiah Ibu Kasur yang Dijadikan Google Doodle Hari Ini?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Januari 2022 9:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu Kasur hiasi Google Doodle hari ini, Minggu (16/1). Foto: Google
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Kasur hiasi Google Doodle hari ini, Minggu (16/1). Foto: Google
ADVERTISEMENT
Minggu (16/01), Google Doodle menghadirkan sosok Sandiah Ibu Kasur yang berulang tahun ke-96. Selama ini, beliau dikenal sebagai pendidik, entertainer, sekaligus pencipta lagu anak-anak Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ibu Kasur lahir di Jakarta pada 16 Januari 1926. Beliau merupakan anak sulung dari lima bersaudara putri pasangan Santoso Mangunsemito dan Bandiali.
Sudah lebih dari 150 lagu anak-anak diciptakan oleh beliau. Mulai dari 'Kucingku' hingga 'Bertepuk Tangan' yang sangat populer dan masih dinyanyikan hingga kini. Berkat peran beliau, masa kecil anak-anak menjadi semakin berwarna.
Siapa Sandiah Ibu Kasur yang dijadikan Google Doodle hari Ini? Bagi yang penasaran, berikut biodata singkatnya yang bisa Anda simak.

Biodata Sandiah Ibu Kasur

Sejak kecil hingga remaja, Ibu Kasur tumbuh di kawasan kota besar Jakarta. Beberapa tahun kemudian, beliau pindah ke Bandung karena ayahnya dipindahtugaskan.
Ibu Kasur atau Sandiah. Foto: Dok. Jakarta.go.id
Di kota kembang, Sandiah berhasil menyelesaikan pendidikan formalnya yang setara dengan SMA. Ia pun bekerja di Priangan Syuchokan atau Kantor Karesidenan Priangan Bandung yang letaknya berseberangan dengan Gedung Sate.
ADVERTISEMENT
Dalam usia belasan tahun, ia mulai hidup mandiri. Sandiah diajarkan untuk tidak bergantung pada orang lain oleh kedua orangtuanya.
Sandy, sapaan akrabnya, kemudian bertemu dengan seorang pemuda bernama Surjono. Ia menaruh rasa dan menambatkan hati padanya.
Disebut dalam buku Air Mata Sang Pohon Purba, pertemuan pertama di Priangan Syuchokan itu rupanya menjadi awal perjalanan kisah cinta mereka. Kemudian, mereka pun menjalin cinta.
Hingga pada tanggal 29 Juli 1946, mereka memutuskan untuk menikah. Surjono kemudian akrab disapa Pak Kasur dan Sandiah disapa Ibu Kasur.
Sandiah dan Surjono bersama-sama membina, mendidik, dan memberi perhatian terhadap anak-anak, khususnya balita. Melalui program 'bermain sambil belajar', Pak Kasur dan Ibu Kasur berhasil menanamkan pendidikan karakter pada anak.
Ilustrasi bayi dan anak balita melempar barang atau mainan. Foto: Shutter Stock
Kegiatan ini didukung dengan berbagai sarana atau alat permainan yang dibuat dari kayu, tripleks, dan barang-barang bekas lainnya. Meski sederhana, pengajarannya sangat berkesan bagi anak-anak Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berkat kiprahnya yang selalu penuh semangat dan tidak mengenal lelah, Bu Kasur menerima berbagai penghargaan, antara lain dari Centro Cultura Italiano Premio "Adealaide Ristri" Anno VII (1976), Piagam Penghargaan Hari Anak Nasional (1988), Bintang Budaya Para Dharma (1992), 21 Kartini Indonesia (1992), dan beberapa penghargaan lainnya.
(MSD)