Siapakah Nabi yang Menerima Wahyu di Gunung Sinai? Ini Kisahnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
18 Januari 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gunung Sinai. Foto: Adobe Stock
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Sinai. Foto: Adobe Stock
ADVERTISEMENT
Nabi adalah utusan Allah SWT yang bertugas untuk menyampaikan wahyu sekaligus peringatan kepada umat manusia. Setiap nabi memiliki kisah tersendiri ketika menerima wahyu dari Allah. Lantas, siapakah nabi yang menerima wahyu di Gunung Sinai?
ADVERTISEMENT
H. Prof. Dr. Afif Muhammad menjelaskan dalam buku Quranku Sahabatku Jilid 2, Gunung Sinai adalah tempat Nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT. Gunung Sinai ini terletak di Semenanjung Sinai, Mesir.
Begitu istimewanya Gunung Sinai ini sampai-sampai dalam surat At Tin Allah SWT berfirman yang artinya: ''Demi buah tin dan zaitun. Demi (Bukit) Tursina (nama lain Gunung Sinai). Dan demi negeri yang aman ini.''

Kisah Nabi Musa AS Menerima Wahyu

Gunung Sinai. Foto: Adobe Stock
Diterangkan dalam buku Mengenal Tuhan oleh Bey Arifin, kisah Nabi Musa AS menerima wahyu termaktub dalam surat Al A’raf ayat 143. Kala itu, Nabi Musa AS dipanggil oleh Allah SWT ke Gunung Sinai (Thur Sinai) untuk menerima wahyu (kitab Taurat).
ADVERTISEMENT
Selama 40 hari 40 malam di Gunung Sunai, Nabi Musa AS pun bercakap-cakap dengan Allah SWT. Sesudah bercakap-cakap, timbul keinginan dari dalam diri Nabi Musa AS untuk melihat Allah SWT.
Nabi Musa AS pun memohon, "Ya Tuhan, beri kesempatan kepadaku melihat kepada-Mu." Allah SWT menjawab, "Engkau tidak akan dapat melihat-Ku, ya Musa. Tetapi cobalah engkau melihat ke gunung itu. Sekiranya gunung itu sanggup tetap di tempatnya itu, engkau tentu dapat melihat Aku."
Lalu, Allah SWT memperlihatkan diri-Nya kepada gunung itu. Namun, ketika baru saja Dia menunjukkan diri-Nya, gunung itu langsung menjadi cair dan lenyap sepenuhnya dari permukaan bumi. Melihat kejadian itu Nabi Musa AS semaput (pingsan).
Setelah kembali sadar, Nabi Musa pun sujud bersimpuh menyembah dan meminta ampun kepada Allah SWT dengan berkata, "Mahasuci Engkau Tuhan, aku tobat minta ampun, dan ya akulah orang yang benar-benar percaya kepada-Mu." Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau. (Allah) berfirman, Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku.
Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.” (QS. Al A’raf: 143)
ADVERTISEMENT
(NDA)