Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Siapakah yang Mendapat Julukan Singa Podium? Ini Penjelasannya
9 Oktober 2022 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Siapakah yang mendapat julukan singa podium? Pertanyaan ini kerap ditanyakan oleh masyarakat awam. Sebab, menurut sebagian orang julukan singa podium sangat lekat dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku 25 Pemimpin Hebat karya Dr. Basa Alim Tualeka (2012), orang yang mendapat jukukan singa podium adalah Presiden pertama di Indonesia, yakni Ir. Soekarno. Julukan ini disematkan saat beliau menghadiri sebuah pertemuan di Bandung.
Kala itu, Soekarno muda tiba-tiba naik ke podium karena bosan dengan gaya pidato yang terlalu lunak. Ia pun kemudian berpidato dengan lantang untuk membakar semangat semua hadirin agar tetap nonkooperatif dan jangan bergantung pada Belanda.
Soekarno teguh berjuang menggugat penguasa atas nama wong cilik. Kritik pedas yang ditujukannya untuk penguasa Belanda mengantarkan Soekarno keluar masuk rumah tahanan dan penjara.
Sikap nasionalisme Soekarno terhadap Tanah Air tidak perlu diragukan lagi. Berikut ini biografi singkat Soekarno yang menarik untuk Anda simak.
ADVERTISEMENT
Biografi Soekarno
Soekarno lahir pada Kamis, 6 Juni 1901 di desa Lawang Sekaten, Surabaya. Soekarno dilahirkan saat fajar mulai menyingsing, sehingga ayahnya berharap kelak anaknya bisa menjadi Sang Fajar yang dilahirkan dalam abad Revolusi Kemanusiaan.
Mengutip buku Di Bawah Bendera Revolusi Soekarno karya Sigit Parikesit, awalnya diberikan nama Kusno Sosrodihardjo. Namun karena sering sakit, nama beliau pun akhirnya diubah menjadi Soekarno.
Nama tersebut diambil dari cerita pewayangan, yakni seorang panglima perang dalam kisah Perang Bharata Yudha. Panglima tersebut bernama Karna.
Nama "Karna" akhirnya diubah menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o". Ayah Soekarno menambahkan awalan “soe” si depan nama Karno yang memiliki arti baik.
Soekarno hidup dari lingkungan kebudayaan Jawa. Hal ini membawa pengaruh yang cukup besar tentang konsep budaya Jawa pewayangan.
ADVERTISEMENT
Bicara soal pendidikan, Soekarno diminta oleh kakeknya di Tulung Agung untuk mengenyam pendidikan dan meringankan beban ekonomi Raden Soekeni Sosrodihardjo. Pada tahun 1907, Soekarno masuk Sekolah Dasar, tepatnya Sekolah Rakyat (SR) di Tulung Agung bersama kakeknya.
Kemudian, Soekarno menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat perguruan tinggi. Beliau aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan.
Soekarno sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok oleh para pemuda pejuang kemerdekaan. Dengan salah satu tokohnya bernama Soekarni, Wikana, Singgih dan Chairul Saleh .
Soekarno meninggal dunia pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta. Beliau disholatkan di Wisma Yaso Jakarta dan dimakamkan di daerah kelahirannya, Blitar, Jawa Timur. Pemerintah RI menganugerahkan Soekarno sebagai Pahlawan Proklamasi.
ADVERTISEMENT
(MSD)