Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sifat Siddiq: Arti, Jenis-jenis, dan Kumpulan Haditsnya
18 November 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Secara bahasa, siddiq artinya benar atau jujur. Siddiq merupakan sifat yang dimiliki oleh para rasul Allah SWT dan harus diteladani oleh umat Islam. Hal ini telah termaktub dalam Alquran surat Maryam ayat 50 berikut:
ADVERTISEMENT
وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا
Artinya: "Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik (siddiq) dan mulia."
Dr. Hasbi menerangkan dalam buku Pendidikan Agama Islam Era Modern, lawan dari kata siddiq adalah al-kazzibu yang artinya dusta atau bohong. Jadi, sifat siddiq artinya sikap seseorang yang sejalan dengan ucapan dan perbuatannya dalam menyampaikan informasi. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (QS. Al Ahzab: 70)
Jenis-Jenis Sifat Siddiq
Imam Al Ghazali membagi sifat siddiq menjadi 5 jenis, sebagaimana dijelaskan dalam buku Khusus Pemuda Keren karya Muh Akbar Nasrullah, yaitu:
ADVERTISEMENT
Hadits Tentang Sifat Siddiq
Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada umatnya untuk selalu berkata jujur. Sebab, kejujuran akan membawa kebaikan sebagaimana disebutkan dalam hadits sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Artinya: "Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta."(HR. Bukhari dan Muslim).
Ada juga hadits lain yang juga mengajarkan kepada umat Muslim untuk selalu bersikap jujur, yaitu:
ADVERTISEMENT
قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Artinya: “Aku bertanya kepada Al Hasan bin Ali: Apa yang kau hafal dari Rasulullah Shallallahu`alaihi wa Salam? Ia menjawab: Aku menghafal dari Rasulullah Shallallahu `alaihi wa Salam: Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan." (HR. Tirmidzi).
(NDA)