news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sifat Terpuji Nabi Hud yang Bisa Diteladani Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Agustus 2021 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sifat terpuji nabi hud. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sifat terpuji nabi hud. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Sifat terpuji Nabi Hud menjadi hal yang penting untuk diketahui umat Muslim. Pasalnya, Allah mengutus para nabi dan rasul untuk dijadikan suri teladan bagi umat manusia secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Nabi Hud diutus oleh Allah untuk menyebarkan ajaran kebenaran kepada kaum ‘Ad, generasi pertama yang tinggal di wilayah Ahqaf, Hadhramaut (Yaman). Saat itu, kaum ‘Ad terkenal akan kejahatan dan pendustaannya kepada Allah. Mereka juga melakukan kesyirikan yang amat besar.
Allah akhirnya mengutus Nabi Hud untuk menyeru mereka melakukan ibadah hanya semata-mata karena-Nya dan melarang mereka melakukan perbuatan syirik. Dalam menjalankan dakwahnya, banyak sifat terpuji Nabi Hud yang bisa dijadikan teladan.
Apa saja? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Sifat Terpuji Nabi Hud

Kisah Nabi Hud saat berdakwah kepada kaum ‘Ad diabadikan dalam Surat Hud, surat ke-11 dalam Alquran dengan jumlah 123 ayat. Mengutip buku Sirah 25 Rasul: Fakta vs Auta oleh Noor Sahira Ghazali, penolakan demi penolakan diterima oleh Nabi Hud saat menjalankan tugasnya.
ADVERTISEMENT
Kaum ‘Ad mendustakan Nabi Hud dan menunjukkan sifat sombong kepadanya. Mereka berkata: “Wahai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami bukti yang nyata” (Hud: 53).
Ilustrasi sifat terpuji nabi hud. Foto: pexels
Namun Nabi Hud tidak pernah menyerah dan tetap teguh berjuang sendirian menghadapi kaum ‘Ad. Hingga suatu waktu, kaum ‘Ad menakut-nakuti Nabi Hud dengan sesembahannya. Mereka mengancam Nabi Hud secara terang-terangan.
Namun Nabi Hud pun tak gentar dan membalas ancaman mereka. Beliau berkata:
“Sesungguhnya aku menyeru Allah menjadi saksi tentang kebenaranku dan kamu saksikanlah bahwa aku bersih dari dosa perbuatan syirik kamu”
Setelah itu, Nabi Hud melanjutkan dakwahnya. Sampai ketika kejahatan mereka telah melampaui batas, Nabi Hud meninggalkan kaum 'Ad dan mengancam mereka dengan turunnya azab Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Maka datanglah azab tersebut berupa mandulnya para wanita kaum ‘Ad. Bersamaan dengan itu, negeri mereka dilanda kemarau yang sangat panjang. Mereka tidak mendapat hujan selama tiga tahun lamanya.
Tak ada lagi sungai yang mengalir, tanah mulai retak, ladang kekeringan. Begitu pula dengan pohon yang menjadi layu dan mati serta binatang yang tak sanggup hidup lagi. Alhasil, negeri kaum Ad yang semula subur dan makmur, berubah menjadi negeri yang kering kerontang.
Ilustrasi sifat terpuji nabi hud. Foto: pexels
Nabi Hud masih terus berdakwah. Ia kembali mengingatkan kaum Ad agar kembali ke jalan yang benar. Namun, meski telah menerima azab yang begitu berat, mereka tak kunjung sadar. Kaum Ad masih tidak percaya akan kuasa Allah SWT. Mereka malah menghadap berhala-berhala dan memohon perlindungan dari musibah yang sedang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Azab Allah akhirnya kembali menimpa kaum Ad. Suatu hari berdatangan awan hitam yang tebal. Kaum Ad bergembira, mereka mengira awan itu adalah pertanda akan datangnya hujan yang bisa mengobati kekeringan di negeri itu.
Alih-alih menjadi rahmat, awan lah yang justru akan membawa kehancuran bagi kaum Ad sebagai pembalasan Allah. Bukan hujan yang turun dari awan hitam tebal itu, melainkan angin topan yang sangat dahsyat disertai dengan gemuruh yang mengerikan.
Angin dingin terus bertiup hingga delapan hari tujuh malam. Hingga akhirnya semua kaum Ad musnah dan tak ada satu pun orang di antara mereka tersisa. Allah berfirman:
“Sedangkan kaum Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al Haqqah: 6-7)
ADVERTISEMENT
Dari kisah tersebut, Allah secara tersirat menggambarkan sifat terpuji Nabi Hud yang bisa menjadi teladan umat manusia. Nabi Hud adalah utusan Allah yang berbudi luhur.
Ia selalu sabar dan tidak mudah marah. Namun bersaman dengan itu, Nabi Hud juga tegas kepada kaumnya.
(MSD)