Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Silsilah Keturunan Nabi Muhammad yang Perlu Diketahui Umat Islam
24 Maret 2021 13:01 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 20 April 2022 15:00 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Silsilah keturunan Nabi Muhammad menjadi salah satu bagian sejarah nabi yang penting untuk diketahui umat Islam. Ini merupakan hal yang penting untuk terus menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad lahir pada tahun gajah, tepatnya pada 12 Rabiul Awal (570), yang kemudian diperingati umat Muslim setiap tahunnya sebagai Maulid Nabi. Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah binti Wahab dan ayah bernama Abdullah bin Abdul Muthalib.
Mengutip buku Uswah Rasulullah Perspektif Al Quran dan Sunnah, tulisan Abdul Syukkur, Lc., MTh.I, Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Sang ayah meninggal ketika beliau masih berada dalam perut ibundanya.
Setelah lahir, Rasulullah SAW dirawat dan dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Mutthalib. Kemudian, usai kepergian sang kakek, beliau diasuh oleh pamannya, Abu Thalib, saudara dari Abdullah bin Abdul Mutthalib.
Sejak lahir, nasab Rasulullah SAW sudah masyhur. Beliau terlahir dari keluarga terpandang, yakni orang-orang yang bertanggung jawab menjaga Ka'bah serta memiliki nenek moyang yang dianggap sebagai nenek moyang seluruh bangsa Arab, yaitu Ismail bin Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Silsilah Keturunan Nabi Muhammad
Mengutip Ar-Rahiq al-Makhtum-Sirah Nabawiyah oleh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri (2016: 56), silsilah keturunan Nabi Muhammad dari kakek sampai cucu atau nasab Rasulullah dibagi menjadi tiga kategori, yaitu nasab dari Muhammad sampai Adnan, dari Adnan sampai Ibrahim , dan dari Ibrahim sampai Adam.
Dari Muhammad Sampai Adnan
Nasab yang bermula dari Muhammad SAW sampai Adnan ini merupakan nasab yang disepakati oleh seluruh sejarawan dan ahli nasab.
Dimulai dari Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthtalib, bin Hasyim, bin Abdu Manaf, bin Qushai, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka’ab bin, Luay bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik, bin Nadl, bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudlar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan.
ADVERTISEMENT
Dari Adnan sampai Ibrahim
Garis keturunan ini sebenarnya masih diperselisihkan dan sulit dikompromikan oleh para sejarawan serta ahli nasab. Hanya sebagian dari mereka yang memilih untuk tetap membahasnya. Namun, semuanya sepakat bahwa Adnan merupakan keturunan Ismail.
Dilanjutkan dari nasab di atas Adnan, yaitu Adnan bin Hanaisa’, bin Salaaman, bin Aus, bin Bauz, bin Qumwal, bin Ubay, bin Awwam, bin Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin Yadhaf, bin Thabikh, bin Jahim, bin Nahisy, bin Makhi, bin Aidh, bin Abqar, bin Ubaid, bin Da’a, bin Hamdan, bin Sinbar, bin Yastrib, bin Yahzan, bin Yalhan, bin Ar’awi, bin Aidh, bin Daisyan, bin Aishar, bin Aiham, bin Muqshir, bin Nahits, bin Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin Iwadhah, bin Iram, bin Qaidar, bin Ismail, bin Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Dari Ibrahim Sampai Adam
Bagian ketiga yaitu nasab Muhammad dari Ibrahim sampai Adam. Acuannya sebagian besar berasal dari Ahli Kitab. Informasi yang didapatkan salah satunya mengenai penjabaran umur masing-masing generasi. Namun, informasi tersebut belum bisa dipastikan kepastiannya.
Nasab di atas Ibrahim, yaitu Ibrahim bin Tarah (Azar), bin Nahur, bin Saru’ (atau Sarugh), bin Ra’u, bin Falakh, bin Aibar, bin Syalakh, bin Arfakhsyad, bin Sam, bin Nuh, bin Lamk, bin Matusyalakh, bin Akhnukh (Idris), bin Yard, bin Mahla’il, bin Qainan, bin Anusy, bin Syits, bin Adam.
Itulah silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW yang perlu diketahui. Sekadar catatan, yang dimaksud dengan silsilah adalah orang-orang pilihan, sebagaimana yang pernah Nabi Muhammad nyatakan dalam sabdanya:
“Aku Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib. Sesungguhnya, Allah telah menciptakan makhluk, maka Dia telah menjadikan aku dalam sebaik-baik bagian mereka, kemudian Dia menjadikan mereka dua bagian, maka Dia menjadikan aku dalam sebaik-baik bagian mereka; kemudian Dia menjadikan mereka beberapa kabilah maka Dia menjadikan aku dalam sebaik-baik kabilah mereka; kemudian Dia menjadikan mereka beberapa keluarga, maka Dia menjadikan aku dalam sebaik-baik keluarga mereka dan sebaik-baik diri di antara mereka.” (HR at-Turmuzi dari Abbas bin Abdul Muthallib r.a.)
ADVERTISEMENT
Nama Keturunan Nabi Muhammad
Seseorang yang memiliki keturunan garis keturunan dengan Nabi Muhammad disebut dengan Habib . Habib terdiri dari 114 marga dan hanya boleh disematkan kepada kaum laki-laki.
Di Indonesia, ada beberapa nama marga Arab keturunan Nabi Muhammad yang paling banyak penyebarannya, yaitu sebagai berikut:
1. Al-Hamid
Muhammad Ropi'i dalam buku Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya menuliskan, marga Al-Hamid dinisbahkan kepada Al-Habib Al-Hamid bin As-Syeikh Abu Bakar.
Al-Hamid memiliki arti orang yang selalu memuji/bersyukur. Kemungkinan, As-Syeikh Abu Bakar bin Salim memberikannya nama Al-Hamid dengan harapan agar beliau menjadi seseorang yang selalu memuji Allah dan mensyukuri segala nikmat-Nya.
2. Assegaf
Marga Assegaf terbilang cukup masyhur di Indonesia. Beberapa tokoh publik yang menyandang marga ini di antaranya penyanyi religi Haddad Alwi Assegaf dan tokoh agama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
ADVERTISEMENT
Assegaf atau As-Seggaf sendiri berasal dari kata "Saqfun" (atap). Ini berkaitan dengan Syeikh Wadi Ahgaff Al-Habib Al-Quthub Abdurrahmad As-Seggaf, orang pertama yang menyandang gelar ini. Beliau memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mengayomi, ibarat sebuah atap bagi seluruh bangunan.
3. Alaydrus
Marga Alaydrus diambil dari kata "Syamsus syumus" (mataharinya matahari) dan "Muhyin nufus" (penghidup jiwa). Marga ini pertama kali disandang oleh Al Habib Abdullah Alaydrus.
4. Al-Attas
Di Indonesia tercatat sekitar 2.471 penduduk bermarga al-Attas atau Alatas. Salah satunya adalah ulama yang terkemuka di tanah Betawi, Al Habib ali bin Husein al-Attas atau Habib Ali Bungur.
5. Bin Syihab
Marga ini dinisbahkan kepada para ulama yang agung dan terkenal dengan keluasan ilmu mereka lewat karya tulis yang banyak diciptakan pada zamannya.
ADVERTISEMENT
Al-Habib Ahmad Syahabuddin Al-Akbar dan cucunya, Al-Habib Ahmad Syahabuddin Al-Ashgor merupakan dua waiyullah terkenal vang dianggap pantas menggunakan gelar tersebut.
Bagi setiap anak cucu Al-Habib Ahmad Syahabuddin Al-Ashgor disebut Bin Syihab, kecuali beberapa keluarga yang dikenal dengan gelar lain seperti Al-Zahir dan Al-Masyhur.
(ADS)