Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Subhanallah Diucapkan Ketika Apa? Ini Penjelasannya
30 Desember 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 15 Februari 2023 15:29 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Subhanallah adalah kalimat tasbih yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim . Sebab, dzikir ini merupakan satu dari empat ucapan yang paling dicintai Allah SWT. Dalam salah satu riwayat, Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
“Ucapan yang paling dicintai Allah ada empat: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar. Tidak ada bahayanya dengan yang mana pun kamu mulai.” (HR. Muslim)
Sama seperti ketiga ucapan lainnya, kata subhanallah dapat diucapkan pada kondisi-kondisi tertentu. Bagi yang belum tahu subhanallah diucapkan ketika apa, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Subhanallah Diucapkan Ketika Apa?
Mengutip buku Yang Disenangi Nabi SAW dan Yang Tak Disukai oleh Adnan Tharsyah, subhanallah artinya "Allah itu Maha tinggi dan Mahasuci". Bacaan tasbih ini merupakan penyucian dari segala sesuatu buruk dan tidak pantas bagi Allah.
Sebagaimana yang ditegaskan dalam Alquran: “Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah: 32)
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, subhanallah diucapkan ketika seorang Muslim melihat suatu musibah atau mengalaminya sendiri. Seseorang yang sedang mengalami dalam hidup dapat mengandalkan bacaan itu sebagai doa agar dijauhkan dari keburukan.
Dengan mengucapkan subhanallah, artinya ia mengakui bahwa tidak ada sifat atau perbuatan Allah yang tercela atau kurang sempurna. Tidak ada pula ketetapan-Nya yang tidak adil kepada seluruh makhluk-Nya.
Menurut Drs. K. H. D. Syarif Hidayatullah, M.A. dalam buku 65 Kultum Kamtibmas, saat mengucapkan subhanallah, hati dan pikiran mengakui kemahasempurnaan Allah SWT yang tidak memiliki sedikit pun noda dan kekurangan.
Seketika itu pula rasa pesimistis, sedih, dan duka dalam menghadapi segala masalah kehidupan perlahan menghilang. Perasaan-perasaan itu berganti dengan rasa optimis karena yakin Allah yang Maha Sempurna akan memberi pertolongan terbaik kepada umat-Nya.
ADVERTISEMENT
Dengan membaca subhanallah, terlebih jika memahami dan menghayati makna yang terkandung di dalamnya, Allah akan memberikan kemudahan dan jalan keluar dari kesulitan.
Baca juga: Arti Masya Allah dan Waktu Mengucapkannya
Meski tidak sedang menghadapi masalah, umat Muslim bisa membaca subhanallah sebagai dzikir pagi dan petang . Seperti yang dijelaskan dalam Surat Rum ayat 17-18:
“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di gelapnya malam.”
Adapun bacaan dzikir nya adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya: “Mahasuci Allah dengan memuji-Nya.”
ADVERTISEMENT
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang mengucapkan ini ketika pagi dan petang, tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada yang ia bawa pada hari kiamat, kecuali seseorang yang mengucapkan yang sama seperti yang ia ucapkan atau lebih dari itu.” (HR. Muslim no. 2692)
(ADS)