Suksesi Ekologi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Januari 2021 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suksesi ekologi. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suksesi ekologi. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Ekosistem yang ada saat ini tidak terlepas dari proses suksesi ekologi. Yang dimaksud suksesi ekologi adalah perubahan bertahap dan dapat diprediksi dalam komposisi spesies dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Ekosistem yang terganggu dapat memperbaiki diri secara alamiah melalui proses ini. Skala waktunya bisa puluhan tahun jika penyebabnya adalah kebakaran hutan, hingga jutaan tahun setelah terjadinya kepunahan massal.
Suksesi ekologi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Berikut ini adalah penjelasannya:

Suksesi Primer

Melansir dari Britannica, suksesi ekologi primer terjadi pada daerah baru di mana sebelumnya tanah tidak mampu menopang kehidupan.
Ini bisa disebabkan oleh aliran lava, gletser yang menyusut, bukit pasir yang baru terbentuk, dan lain-lain. Lambat laun terjadi invasi oleh makhluk hidup perintis sampai terbentuk vegetasi yang stabil.
Salah satu contohnya adalah suksesi di area bekas lutusan gunung berapi. Pada mulanya akan muncul tanaman perintis seperti lumut kerak. Lama-kelamaan bebatuan yang ditumbuhi lumut mengalami pelapukan hingga terbentuklah tanah sederhana.
Ilustrasi hutan di pegunungan. Foto: Pixabay
Tumbuhan perintis yang mati akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk dari aktivitas penguraian membentuk susunan tanah yang lebih kompleks. Akibatnya, rumput dapat tumbuh.
ADVERTISEMENT
Adanya rerumputan memungkinkan burung untuk hinggap dan menyebarkan biji-biji tumbuhan lain. Semak belukar kemudian digantikan oleh perdu, dan perdu digantikan oleh pohon-pohon berukuran pendek seperti pinus.
Pada akhirnya pohon berukuran tinggi akan tumbuh dan di kawasan tersebut dapat tercipta sebuah hutan.

Suksesi Ekologi Sekunder

Suksesi sekunder terjadi setelah adanya suatu kejadian yang mengganggu ekosistem dan menghilangkan sebagian biota yang ada. Gangguan tersebut bisa berupa kebakaran hutan, pembakaran padang rumput dengan sengaja, banjir, dan lain-lain.
Karena organisme tidak musnah sepenuhnya, sisa-sisa dari kehidupan awal masih ada. Akibatnya proses suksesi jauh lebih cepat daripada suksesi primer karena tanah dan nutrisi sudah tersedia.
Ilustrasi suksesi ekologi sekunder. Foto: aborday.org
Contohnya ketika terjadi kebakaran hutan, api menghancurkan sebagian besar pohon dan tanaman lainnya. Namun biji dan akar yang ada di dalam tanah relatif lebih aman dari amukan api, sehingga secara bertahap tanaman mulai tumbuh lagi dan akhirnya kembali ke keadaan ekosistem aslinya.
ADVERTISEMENT
(ERA)