Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sumpah Pemuda: Sejarah, Tujuan, dan Tokoh
27 Oktober 2020 16:41 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bangsa Indonesia akan memperingati Sumpah Pemuda pada Rabu (28/10). Tanggal tersebut menjadi momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebab, dalam Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia, para perwakilan pemuda dari berbagai penjuru Nusantara mengucapkan janji setia sebagai wujud persatuan bangsa Indonesia.
Ikrar tersebut yang disebut sebagai Sumpah Pemuda. Kini 92 tahun telah berlalu sejak peristiwa bersejarah tersebut. Namun semangat para pemuda saat itu tetap relevan dan perlu ditiru oleh generasi-generasi selanjutnya.
Nah, berikut kami rangkum sejarah , tujuan, dan tokoh penting Sumpah Pemuda.
Sejarah Sumpah Pemuda
Melansir dari buku Sejarah Pergerakan Nasional, Sumpah Pemuda dilatarbelakangi oleh munculnya organisasi-organisasi pemuda dari berbagai daerah pada 1920-an. Organisasi pemuda tersebut di antaranya adalah Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, dan lain-lain
Organisasi-organisasi ini dijadikan sebagai media untuk melawan penjajah. Di pertengahan 1920-an, beberapa tokoh organisasi pemuda mulai menginginkan adanya persatuan di antara mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkannya, digelarlah Kongres Pemuda I pada 30 April hingga 2 Mei 1926 di Jakarta. Dikutip dari situs Kemendikbud, Tujuan Kongres Pemuda I adalah mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang tunggal dengan membentuk sebuah badan sentral dengan maksud:
Namun, cita-cita tentang persatuan Indonesia saat itu masih samar-samar dan belum terlalu jelas. Selain itu, masih ada kesalahpahaman dan kurang pengertian tentang perlunya penggabungan di antara organisasi pemuda.
Karena Kongres Pemuda I belum mencapai hasil yang memuaskan, digelarlah Kongres Pemuda II pada 27 dan 28 Oktober 1928.
Muhammad Yamin, tokoh dari Jong Sumatranean Bond tidak ingin Kongres Pemuda II berakhir tanpa hasil. Ia pun menuliskan gagasan tentang persatuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di hari terakhir kongres, para pemuda bersepakat melakukan Sumpah Pemuda yang dirumuskan oleh Muhammad Yamin. Berikut adalah teks Sumpah Pemuda yang ditulis menggunakan ejaan Ophuijsen.
Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Tujuan Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga sebagai pengingat kepada para pemuda untuk senantiasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terlepas dari perbedaan yang ada. Berikut adalah tujuan Sumpah Pemuda:
ADVERTISEMENT
Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda
1. Soegondo Djojopoespito
Soegondo merupakan aktivis pendidikan yang aktif dalam organisasi Persatuan Pemuda Indonesia (PPI). Di Kongres Pemuda II, beliau menjabat sebagai Ketua panitia.
2. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid mewakili organisasi Jong Java. Beliau menjabat sebagai Wakil Ketua dalam Kongres Pemuda II yang mengashilkan Sumpah Pemuda.
3. Muhammad Yamin
Moehammad Yamin lahir di Sawahlunto, 24 Agustus 1903. Dalam Kongres Pemuda I dan II, beliau mewakili pemuda Sumatera. Di Kongres Pemuda II, beliau berperan sebagai sekretaris dan merupakan orang yang merumuskan naskah Sumpah Pemuda.
4. Soenario
Dalam Kongres Pemuda II, Soenario yang lahir di Madiun mewakili Jong Java. Beliau berpidato bahwa kemerdekaan Indonesia hanya dapat diraih dengan persatuan.
ADVERTISEMENT
5. Amir Syarifuddin
Pada Kongres Pemuda II, Mr Amir Syarifuddin mewakili Jong Batak dan menjadi bendahara. Beliau juga membantu proses perumusan Sumpah Pemuda.
6. Sarmidi Mangoensarkoro
Dalam Kongres Pemuda, beliau membahas tentang pendidikan di Indonesia. Ia berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, dan harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Setelah Indonesia merdeka, Sarmidi diangkat menjadi Menteri Pendidikan.
7. Sie Kong Liong
Tokoh Tionghoa ini meminjamkan rumahnya di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta sebagai tempat pelaksanaan Kongres Pemuda II. Saat ini rumah tersebut dijadikan Museum Sumpah Pemuda.
8. Johannes Leimena
Leimena merupakan aktivis sekaligus mahasiswa kedokteran di Stovia. Beliau merupakan perwakilan pemuda Ambon yang bertugas sebagai Pembantu IV dalam Kongres Pemuda II.
ADVERTISEMENT
(ERA)