Sunan Ampel, Sosok yang Berjasa Dalam Penyebaran Agama Islam di Tanah Jawa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Januari 2021 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sunan Ampel. Foto: wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Sunan Ampel. Foto: wikipedia
ADVERTISEMENT
Perkembangan ajaran agama Islam di Nusantara tidak lepas dari peran Wali Songo. Para wali menyebarkan ajaran Islam dengan cara dan metodenya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Salah satu wali yang terlibat dalam peran tersebut adalah Sunan Ampel. Beliau turut berjasa dalam menyebarkan ajaran agama Islam di Nusantara, khususnya Pulau Jawa.
Sunan Ampel lahir di Champa, Kamboja pada tahun 1401. Ia memiliki nama asli Muhammad Ali Rahmatullah atau lebih dikenal dengan Raden Rahmat.
Beliau adalah anak dari Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Berdasarkan garis keturunannya, ia masih memiliki ikatan persaudaraan dengan Raja Majapahit, yaitu Raja Brawijaya.
Ibunda Sunan Ampel, Dewi Candrawulan, memiliki kakak sulung bernama Dewi Sasmitaputri yang saat itu berstatus sebagai Permaisuri Raja Brawijaya. Maka secara tidak langsung, Sunan Ampel masih memiliki garis keturunan kerajaan.

Awal Perjalanan Dakwah Sunan Ampel

Pada tahun 1443, Sunan Ampel bersama saudara tuanya yang bernama Ali Musada dan sepupunya yang bernama Raden Burereh datang dan menetap di Tuban. Setelah itu, ia mendatangi bibinya, Dewi Sasmitaputri, di Kerajaan Majapahit.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Majapahit saat itu sedang dalam kondisi carut marut. Penyebabnya karena kebiasaan para adipati dan petinggi kerajaan yang melupakan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Mereka lebih memilih berfoya-foya dan berpesta ria.
Karena permasalahan internal ini, Raja Brawijaya meminta Sunan Ampel untuk memperbaikinya. Perlahan, Sunan Ampel mampu mengembalikan Kerajaan Majapahit seperti semula. Ia bahkan mampu menyadarkan dan mendidik para bangsawan serta adipati ke jalan yang benar.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Sunan Ampel melanjutkan misinya untuk berdakwah. Ia membangun masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah.
Majid Agung Demak, slaah satu peninggalan Sunan Ampel. Foto: kemdikbud

Cara Dakwah Sunan Ampel

Dakwah Sunan Ampel dilakukan dengan sangat singkat dan cepat. Metode dakwahnya ini dikenal dengan istilah “Moh Limo” yang artinya tidak melakukan lima hal tercela. Adapun isi dari Moh Limo adalah sebagai berikut
ADVERTISEMENT
Cara dakwah Sunan Ampel ini mulai diterima oleh masyarakat kerajaan yang mayoritas beragama Hindu. Bahkan para pemangku kekuasaan di Kerajaan Majapahit pun perlahan mulai menerima ajaran ini.

Mendirikan Kesultanan Demak

Usai keberhasilannya dalam berdakwah, Sunan Ampel kemudian membangun kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa yang dinamakan Kesultanan Demak. Ia memilih muridnya, Raden Patah, untuk menjadi sultan pertama di kerajaan tersebut pada tahun 1475.
Selain itu, Sunan Ampel juga terlibat dalam pembangunan Masjid Agung Demak. Sunan Ampel wafat pada tahun 1481 dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kini makam Sunan Ampel banyak dikunjungi peziarah. Mereka berbondong-bondong datang untuk ikut mendoakan beliau.
(MSD)