Surat Al Hujurat Ayat 6 tentang Perintah Bertabayyun Saat Mendengar Kabar Bohong

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2021 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Surat Al Hujurat Ayat 6 menjelaskan tentang Perintah Bertabayyun. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Surat Al Hujurat Ayat 6 menjelaskan tentang Perintah Bertabayyun. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Al Hujurat merupakan surat urutan ke-49 dalam Alquran. Surat ini terdiri dari 18 ayat dan tergolong sebagai surat madaniyah.
ADVERTISEMENT
Prof. Teungku Muhammad Hasbi menjelaskan dalam buku Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur, surat Al Hujurat secara garis besar membahas tentang dasar-dasar budi pekerti dan sikap para Muslim terhadap Rasulullah SAW.
Surat ini juga menjelaskan bagaimana cara menerima berita-berita dari orang yang tidak dapat dipercaya. Contoh dari pembahasan topik tersebut tercantum dalam ayat 6 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Ayat di atas sangat relevan dengan kehidupan umat Muslim di zaman sekarang. Maka, alangkah baiknya jika makna dan asbabun nuzul surat ini dipahami dengan baik.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami lebih dalam mengenai surat Al Hujurat ayat 6 yang membahas tentang cara menerima berita, simak ulasan berikut.
Ilustrasi tabayyun saat menerima kabar. Sumber: Pexels

Makna Surat Al Hujurat Ayat 6

Mengutip situs resmi Kementerian Agama RI, surat ini mengingatkan umat Muslim untuk selalu bertabayyun saat menerima informasi. Periksa dahulu kebenaran sebuah kabar apalagi jika datangnya dari orang yang tidak bisa dipercaya.
Dalam proses mencari kebenaran berita tersebut, jangan tergesa-gesa untuk mencapai kesimpulan. Sebab, jika ternyata beritanya tidak benar, konsekuensinya tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri, melainkan orang lain juga.
Sebuah berita memiliki potensi untuk menimbulkan fitnah dan ghibah di antara masyarakat. Dari ghibah atau fitnah tersebut bisa menimbulkan kekacauan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati ketika menerima kabar terutama kabar bohong.
ADVERTISEMENT

Asbabun Nuzul Surat Al Hujurat Ayat 6

Berdasarkan buku Penyesatan Opini: Sebuah Rekayasa Mengubah Citra oleh Adian Husaini, asbabun nuzul surat Al Hujurat ayat 6 berkaitan dengan kisah al-Walid bin Uqbah.
Kala itu, beliau diutus oleh Nabi Muhammad untuk menarik zakat dari Bani Musthaliq yang telah masuk Islam. Walid tidak berhasil menarik zakat mereka lalu kembali ke Madinah untuk melapor kepada Rasulullah. Dia melaporkan bahwa kaum Bani Musthaliq telah murtad dari Islam, tapi Nabi Muhammad tidak pecaya.
Kemudian Rasulullah memerintah Khalid bin Walid untuk mencari kebenaran dari laporan tersebut. Khalid secara diam-diam memantau kehidupan Bani Musthaliq bersama pasukannya.
Ternyata Bani Musthaliq masih memeluk Islam dan menjalankan ajaran-ajarannya. Lalu Khalid segera melaporkan ke Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian itu, turunlah surat Al Hujurat ayat 6 yang mengingatkan umat kepada bahayanya mulut orang fasik.
(ADB)