news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Surat Al Kafirun Ayat 6: Penegasan bahwa Islam Agama yang Toleran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
10 September 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alquran. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Alquran. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Islam tidak hanya mengakui perbedaan, tetapi juga menghormatinya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Kafirun ayat 6 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
Menurut Zubdatut dalam Tafsir Min Fathil Qadir, setiap maksud ayat tersebut adalah, "Jika kalian telah rela dengan agama kalian, maka aku juga telah rela dengan agamaku. Dan agama kemusyrikan kalian itu hanya bagi kalian dan tidak akan mempengaruhiku; begitu pula agama ketauhidanku hanya bagiku dan tidak akan sampai kepada kalian pahalanya."
Dalam buku Manokwari Kota Injil: Nilai-Nilai Pluralisme Agama Masyarakat Prafi oleh Muh Huzain dkk, surat Al Kafirun ayat 6 menggambarkan bahwa Islam sangat komunikatif dalam memahami perbedaan keyakinan, kepercayaan, kebangsaan, dan kebudayaan. Islam juga telah mengatur dengan sempurna kaidah-kaidah dalam menyikapi perbedaan tanpa menghilangkan prinsip dan keyakinan dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Haris Muhammad dalam buku Menuju Islam Moderat menyatakan, Islam merupakan agama yang toleran terhadap perbedaan. Sebab, secara garis besar, isi kandungan surat Al Kafirun ayat 6 ini membuktikan bahwa nilai-nilai ajaran Islam sangat universal.

Kandungan Surat Al Kafirun ayat 6

Alquran. Foto: Pixabay
Isi kandungan surat Al Kafirun ayat 6, dikutip dari Tafsir Kementerian Agama (Kemenag), yaitu:
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Tafsir Ibnu Katsir, isi kandungan surat Al Kafirun ayat 6 pada dasarnya berisi tentang perintah Allah SWT kepada umat Islam untuk menjauhkan diri dari segala bentuk kemusyrikan. Hal ini termasuk menyerupai bentuk ibadah dari orang-orang kafir, sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut:
Dari Ibnu Jabalah diceritakan bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, ajarilah aku sesuatu yang aku akan baca di saat hendak tidurku." Rasulullah SAW menjawab:
إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ مِنَ اللَّيْلِ فَاقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكافِرُونَ فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ
Artinya: “Apabila engkau telah berada di peraduanmu di malam hari, maka bacalah Qul Ya Ayyuhal Kafirun, karena sesungguhnya surat ini merupakan pembebasan dari kemusyrikan.” (HR. Ibnu Jabalah)
ADVERTISEMENT
(NDA)