Surat At Taubah Ayat 119: Perintah Bertaqwa dan Berperilaku Jujur

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 September 2021 12:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alquran. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Alquran. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk berperilaku jujur. Sebab, jujur merupakan salah satu bukti bahwa kita bertaqwa sebagai hamba Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Tim Ganesha Operation, jujur artinya berkata benar. Apa yang dikatakan orang yang jujur akan sesuai dengan perbuatannya.
Berlaku jujur atau benar merupakan perintah Allah SWT yang diwajibkan kepada orang-orang beriman. Sebab, beriman tidak hanya ada di dalam hati, namun juga harus diikrarkan lewat lisan dan diaplikasikan melalui perbuatan.
Hal tersebut juga dijelaskan dalam surat At Taubah ayat 119. Allah berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوۡنُوۡا مَعَ الصّٰدِقِيۡنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.

Asbabun Nuzul Surat At Taubah Ayat 119

Berdasarkan asbabun nuzul-nya, surat At Taubah ayat 119 turun bersamaan dengan taubatnya Ka’ab bin Malik. Mengutip buku Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat Al-Quran oleh Jalaludin As-Sutuhi, Ka’ab bin Malik bertaubat dan mengakui kesalahannya karena tak ikut serta dalam Perang Tabuk bersama Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Ka’ab bin Malik sebenarnya telah mempersiapkan kendaraan perang dan perbekalan. Saat Rasulullah dan pasukan telah berangkat, ia berencana menyusul keesokan harinya.
Namun, entah mengapa ia menunda-nunda keberangkatannya. Hingga beberapa hari berlalu dan pasukan Muslim sudah jauh, Ka’ab tidak kunjung berangkat.
Ka’ab merasa sedih dan kesedihan itu semakin kuat ketika terdengar kabar Rasulullah dalam perjalanan pulang dari Perang Tabuk. Ka’ab sempat berpikir mencari alasan dengan berdusta.
Namun, begitu terdengar Rasulullah telah dekat, hilang semua rencana itu. Ka’ab sadar, kalaupun ia bisa berbohong, Allah akan mengungkap kebohongannya.
Ketika Rasulullah tiba di Masjid, kemudian selesai shalat dua rakaat, orang-orang munafik yang tidak ikut berperang segera mendatangi beliau. Mereka mengemukakan alasan dengan berdusta agar dimaafkan Rasulullah. Rasulullah pun tidak menghukum mereka.
ADVERTISEMENT
Tiba giliran Ka’ab untuk mengungkapkan alasannya. Karena tak ada alasan untuk berdusta, Ka’ab pun langsung mengakui jika dirinya bersalah.
Rasulullah lalu mendiamkannya sejenak, hingga kemudia beliau menyatakan bahwa Ka’ab telah berkata jujur. Beliau meminta Ka’ab pergi hingga Allah menurunkan keputusan-Nya.
Apa yang ditunggu akhirnya datang. Iqab (sanksi) atas Ka’ab, Murarah, dan Hilal adalah tidak diajak berkomunikasi kaum Muslimin selama 50 hari. Pada 10 hari terakhir, istrinya pun dilarang berkomunikasi dengannya.
Di hari ke-50, Allah menerima taubat Ka’ab dan menurunkan surat At Taubah ayat 119. Dalam ayat tersebut, Allah menyerukan untuk tetap jujur serta tetap bersama orang-orang yang benar dan jujur.

Isi Kandungan Surat At Taubah ayat 119

Alquran. Foto: Unsplash
Meringkas Tafsir Kementerian Agama RI (Kemenag), Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, berikut adalah isi kandungan Surat At Taubah ayat 119.
ADVERTISEMENT
(NDA)