Konten dari Pengguna

Syahadat Panjang Katolik dan Sejarahnya yang Wajib Umat Ketahui

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 Mei 2023 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi syahadat panjang Katolik. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi syahadat panjang Katolik. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Setiap agama memiliki syahadat yang wajib diingat oleh umatnya, termasuk Katolik. Syahadat panjang Katolik memuat dasar-dasar kepercayaan yang diajarkan secara turun menurun berdasarkan Alkitab.
ADVERTISEMENT
Syahadat dalam agama Katolik dirumuskan oleh gereja dan menjadi syarat sakramen Komuni. Maka, sedari kecil, umat Katolik sudah diajarkan untuk menghafal syahadat panjang tersebut.

Apa Isi Syahadat Panjang Katolik?

Ilustrasi isi syahadat panjang Katolik. Sumber: Pexels
Mengutip laman Iman Katolik, syahadat panjang atau syahadat para rasul ini wajib diucapkan umat pada saat perayaan ekaristi di hari Minggu dan saat doa rosario. Berikut ini isi syahadat Katolik yang wajib diketahui oleh umat:
Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan; dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal. Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, terang dari terang, Allah benar dari Allah benar.
ADVERTISEMENT
Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu dijadikan oleh-Nya. Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia. Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus; Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci. Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa. Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putra, yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan; Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, Katolik dan apostolik.
ADVERTISEMENT
Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di akhirat. Amin.

Sejarah Syahadat Panjang Katolik

Ilustrasi syahadat panjang Katolik. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Iman Katolik percaya bahwa saat Yesus wafat, bangkit, dan naik ke surga, Ia tidak meninggalkan satu dokumen pun mengenai syahadat yang dijadikan pegangan para rasul. Namun, Yesus tidak mau membiarkan para rasul bingung, Ia pun mengutus Roh Kudus.
Roh Kudus datang dan mengajarkan segala sesuatu kepada para rasul. Roh Kudus mengingatkan para rasul tentang apa yang telah Yesus ajarkan selama hidupnya.
Dengan kekuatan Roh Kudus, para rasul berani mewartakan ajaran Yesus. Pada saat itu, jumlah orang yang dibaptis semakin banyak setelah mendengar kesaksian dari para rasul soal ajaran Yesus Kristus.
ADVERTISEMENT
Ajaran Katolik pun berkembang pesat sesudah kekaisaran Konstantinus. Sang Kaisar mengizinkan umat Katolik beribadah dengan bebas tanpa takut akan ancaman masuk penjara atau dibunuh.
Seiring dengan perkembangan agama, muncul orang-orang Katolik yang mempunyai pandangan sendiri. Bahkan, banyak dari mereka yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus.
Para rasul juga menemukan banyaknya syahadat kepercayaan yang menyimpang dari ajaran iman Katolik. Maka, para rasul percaya bahwa diperlukan satu ajaran atau syahadat resmi untuk melawan kepercayaan sesat dan memperkuat iman Katolik para umat.
(ALS)