Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Syarat Penyusunan Paragraf yang Baik dan benar
16 Oktober 2023 8:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum menulis, penting untuk memiliki bekal tentang syarat penyusunan paragraf . Hal ini akan memudahkan penulis dalam merangkai kalimat menjadi satu kesatuan yang sistematis dan enak dibaca.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia Akademik: Pengembangan Kepribadian Berbasis Pendidikan Karakter oleh Eti Setiawati dkk (2017), paragraf adalah susunan beberapa kalimat yang mendukung satu ide pokok.
Ide tersebut kemudian diikuti dan didukung oleh beberapa kalimat penjelas yang isinya berkaitan. Dalam sebuah karya tulis, paragraf ditulis menjorok ke dalam sebanyak satu tali tab atau delapan spasi.
Paragraf adalah salah satu elemen dasar dalam penulisan. Paragraf yang baik dan benar harus disusun dengan memerhatikan berbagai aspek, seperti struktur, koherensi, dan kaidah bahasa. Berikut adalah contoh paragraf yang baik.
Syarat Penyusunan Paragraf
Paragraf sendiri tersusun atas gagasan utama yang didukung oleh beberapa gagasan penjelas. Dikutip dari Buku Besar Bahasa Indonesia Untuk SD/SMP/SMA (2017) dan Bahasa Indonesia Akademik (2017), di bawah ini apa saja syarat penyusunan paragraf:
ADVERTISEMENT
1. Gagasan Utama
Setiap paragraf harus memiliki ide utama yang jelas. Ide ini tertulis dalam satu kalimat yang dinamai gagasan utama atau gagasan pokok. Kalimat ini harus menggambarkan apa yang akan dibahas dalam paragraf.
Gagasan utama dapat diletakkan di awal atau di akhir paragraf. Penempatan ini akan menentukan apakah sebuah paragraf tergolong sebagai paragraf deduktif atau paragraf induktif.
2. Kalimat Pendukung
Kalimat-kalimat pendukung berfungsi untuk mendukung atau menjelaskan ide utama. Setiap kalimat harus berkaitan erat dengan gagasan utama, sehingga membentuk suatu kesatuan yang koheren.
3. Kohesi dan Koherensi
Kalimat-kalimat dalam paragraf harus mengalir dan saling terkait satu sama lain. Penggunaan kata penghubung, sinonim, atau repetisi yang sesuai dapat membantu menjaga koherensi dan kohesi dalam paragraf. Selain itu, makna dari masing-masing kalimat juga sebaiknya tidak melenceng dari gagasan utama.
ADVERTISEMENT
4. Struktur
Paragraf yang baik harus memiliki struktur yang tepat. Artinya, ada kalimat pembuka, kalimat-kalimat pendukung, dan kalimat penutup.
5. Tidak Terlalu Panjang atau Pendek
Sebuah paragraf sebaiknya tidak terlalu pendek atau terlalu panjang. Idealnya, sebuah paragraf terdiri dari 3 hingga 5 kalimat. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk mengolah informasi tanpa kebingungan
6. Gunakan Ejaan dan Tanda Baca yang Benar
Pastikan ejaan dan tanda baca digunakan dengan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia . Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) untuk memastikan kebenaran dari kaidah yang digunakan.
Perbedaan Paragraf Induktif dan Deduktif
Terdapat dua jenis paragraf berdasarkan gagasan utamanya, yaitu paragraf induktif dan deduktif. Hal ini sangat penting dalam penulisan, supaya ide yang disampaikan jelas dan runtut.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari Buku Besar Bahasa Indonesia Untuk SD/SMP/SMA, paragraf deduktif adalah jenis paragraf di mana kalimat utamanya ditempatkan di bagian awal paragraf. Kalimat tersebut berisi pernyataan yang bersifat umum dan mengandung gagasan pokok .
Sementara itu, paragraf induktif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Kalimat tersebut mengandung kesimpulan dari pembahasan yang ada dalam paragraf. Dalam paragraf induktif, argumen dibangun dengan menyajikan informasi khusus terlebih dahulu, kemudian mengarahkan pembaca menuju gagasan utama.
(TAR)