Konten dari Pengguna

Tahapan menjadi Dokter Spesialis yang Butuh Proses Panjang

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 April 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dokter.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dokter. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjadi dokter adalah impian banyak orang yang ingin berkontribusi bagi kesehatan masyarakat. Namun, untuk mencapai posisi dokter spesialis, diperlukan perjalanan panjang.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sekadar pendidikan, menjadi dokter spesialis juga melibatkan proses pengembangan keterampilan praktis. Oleh karena itu, perjalanan menuju profesi ini memerlukan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa.
Lantas, apa saja tahapan menjadi dokter spesialis? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Tahapan Menjadi Dokter Spesialis

Ilustrasi dokter wanita. Foto: Have a nice day Photo/Shutterstock
Mengutip buku Aku Ingin Menjadi Dokter karya Stella Ernes, berikut beberapa tahapan yang harus ditempuh untuk mencapai profesi dokter:

1. Menyelesaikan Pendidikan Kedokteran

Sebagai langkah awal, seseorang harus menempuh pendidikan sarjana kedokteran terlebih dahulu. Program ini biasanya berlangsung selama 3,5 hingga 7 tahun dengan total 146 SKS.
Dikutip dari laman FK Unpad, setelah mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked), tahapan berikutnya adalah mengikuti pendidikan profesi dokter. Pada tahap ini, mahasiswa menjalani masa klinik (koas) di rumah sakit sebagai dokter muda.
ADVERTISEMENT

2. Mendapatkan Gelar Profesi Dokter (dr.)

Kemudian, dalam masa profesi, dokter muda akan mengikuti rotasi di berbagai bidang seperti penyakit dalam, bedah, dan kebidanan. Kegiatan ini merupakan persiapan untuk praktik langsung di dunia kedokteran.
Dikutip dari laman Brawijaya Intensive Center, proses selanjutnya adalah mahasiswa akan menjalani wisuda profesi dan mendapatkan gelar “dr.”. Untuk dapat praktik resmi, mereka harus lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang diadakan oleh IDI.

3. Menjalani Program Internship

Ilustrasi dokter wanita. Foto: Have a nice day Photo/Shutterstock
Setelah lulus ujian kompetensi, dokter wajib mengikuti program internship selama satu tahun. Program ini bertujuan memperkuat keterampilan klinis yang telah diperoleh selama masa pendidikan.
Selain itu, internship juga merupakan syarat administratif penting. Melalui program ini, dokter dapat mengajukan Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai dasar legal untuk praktik mandiri.
ADVERTISEMENT

4. Mengikuti Program Spesialisasi (PPDS 1)

Bila ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dokter dapat mendaftar ke Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Program ini umumnya berlangsung antara 4 hingga 6 tahun, tergantung spesialisasi yang dipilih.
Setelah menyelesaikan pendidikan, dokter harus mengikuti ujian dari IDI untuk mendapatkan sertifikat spesialis. Dengan sertifikat ini, mereka diakui secara hukum sebagai dokter spesialis.

5. Sub spesialis atau Konsultan (Sp2)

Sebagai langkah lanjutan, dokter spesialis dapat memperdalam ilmunya melalui pendidikan sub spesialis atau program konsultan. Mengutip buku Kuliah Jurusan Apa? Kedokteran karya Wulan Mulya Pratiwi & Welly Elvadari, durasi program ini berkisar 4 sampai 6 semester atau antara 2-3 tahun, tergantung bidang yang diambil.
Setelah menyelesaikan pendidikan dan ujian, dokter akan menyandang gelar konsultan (K). Gelar ini menunjukkan keahlian mendalam di bidang tertentu dan memberikan kewenangan sebagai rujukan profesional.
ADVERTISEMENT
(ANB)