Tahun Kabisat: Pengertian, Sejarah, dan Faktor Penyebabnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
28 Februari 2023 8:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tahun kabisat adalah, foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Tahun kabisat adalah, foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun kabisat adalah tahun yang mengalami penambahan 1 hari, sehingga jumlahnya dalam satu tahun menjadi 366 hari. Tahun kabisat berbeda dengan jumlah hari pada tahun lainnya, yakni 365 hari.
ADVERTISEMENT
Penambahan satu hari ini dilakukan pada tahun-tahun yang habis jika dibagi 4. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 Masehi.
Agar lebih memahaminya, simak penjelasan mengenai tahun kabisat beserta faktor apa saja yang memengaruhi Bumi sehingga memiliki jumlah harinya berbeda?

Pengertian dan Sejarah Tahun Kabisat

Tahun kabisat adalah, foto: Unsplash
Mengutip laman Nasa Science Space Place, tahun kabisat adalah tahun yang dapat habis dibagi 4 dan jumlah harinya mengalami penambahan 1 hari menjadi 366 hari dalam satu tahun.
Metode tahun kabisat pertama kali dipicu oleh penemuan seorang astronom bernama Sosigenes Alexandria pada masa kepemimpinan Julius Caesar. Ia mengungkapkan bahwa revolusi bumi terhadap matahari memerlukan waktu selama 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 5 detik.
ADVERTISEMENT
Perhitungan ini disempurnakan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 Masehi. Ia melakukan reformasi terhadap kalender Romawi dan memperkenalkan metode tahun kabisat pada kalender Gregorian.
Tahun kabisat menurut kalender Gregorian adalah tahun yang dapat habis dibagi 4. Kemudian, tahun dengan kelipatan 100 juga akan dianggap sebagai tahun kabisat jika tahun tersebut habis dibagi 400.
Penambahan satu hari dalam tahun kabisat ditetapkan pada bulan Februari. Keputusan ini mengacu kepada kalender Romawi yang melakukan penambahan dan pengurangan hari di bulan Februari. Sejak saat itulah, metode tahun kabisat digunakan dalam penanggalan kalender.

Mengapa Terjadi Tahun Kabisat?

Berdasarkan teori Astronomi, revolusi bumi membutuhkan waktu sebanyak 365,25 hari atau sama dengan 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik. Angka tersebut dibulatkan oleh NASA menjadi 365 hari.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sisa dari angka pembulatan tersebut, yakni 5 jam, 48 menit, dan 46 detik, tidak dihilangkan. Justru sisa tersebut akan diakumulasikan menjadi penambahan satu hari setiap tahun kabisat.
Jika sisa dari pembulatan tersebut tidak ditambahkan pada tahun kabisat, maka itu akan mengakibatkan terjadinya ketidaksesuaian waktu kalender dengan rotasi matahari. Alhasil, ada risiko terjadi kesalahan dalam memperkirakan musim yang terjadi di Bumi.
(PHR)