Tanda Bayi Kurang ASI dan Solusi untuk Mengatasinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 April 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ASI. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ASI (Air Susu Ibu) merupakan pilar utama dalam menyediakan nutrisi terbaik bagi bayi, terutama di bulan-bulan pertama kehidupannya. Mengutip jurnal Faktor yang Berhubungan dengan Persepsi Insufficient Milk dalam Tiga Bulan Pertama Pemberian ASI oleh Wood (2021), kecukupan ASI menjadi perhatian serius bagi ibu baru.
ADVERTISEMENT
ASI berperan penting mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Nah, artikel ini bertujuan untuk menyediakan panduan komprehensif bagi orang tua baru dalam mengidentifikasi tanda-tanda jika bayi mereka kurang mendapat ASI dan strategi untuk mengatasinya.

Pentingnya ASI dalam Tumbuh Kembang Bayi

Ilustrasi ASI. Foto: Getty Images
ASI tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga mampu membangun sistem kekebalan tubuh bayi secara optimal. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Noonan dalam jurnal Menyusui: Apakah Bayi Saya Mendapatkan Cukup ASI? (2011).
Kandungan antibodi dan nutrisi esensial dalam ASI tidak dapat digantikan dengan susu lainnya. ASI menawarkan perlindungan alami terhadap penyakit dan infeksi serta mendukung perkembangan kognitif dan fisik bayi yang optimal.

Tanda-Tanda Bayi Kurang ASI

Ilustrasi ASI. Foto: Getty Images
Mengidentifikasi tanda-tanda bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup adalah langkah penting. Jika ada tanda-tanda tersebut, orang tua dapat memastikan bayi mendapatkan asupan yang cukup agar tumbuh sehat dan kuat.
ADVERTISEMENT

1. Frekuensi dan Kualitas Menyusui

Frekuensi menyusui yang kurang dari 8-12 kali sehari dapat menunjukkan asupan ASI yang tidak mencukupi, sebagaimana dijelaskan oleh Weigert dkk. dalam jurnal Pengaruh Teknik Menyusui terhadap Frekuensi ASI Eksklusif dan Trauma Puting pada Bulan Pertama Laktasi (2005).
Selain itu, ibu harus menerima kenyataan bahwa bayi mungkin tampak tidak puas atau rewel setelah menyusu. Ini bisa mejadi indikator bahwa mereka belum mendapatkan cukup ASI.

2. Penurunan Berat Badan Bayi

Salah satu indikator paling dapat diandalkan dari asupan ASI yang memenuhi syarat adalah peningkatan berat badan yang stabil pada bayi. Riset yang dilakukan oleh Gatti menunjukkan bahwa bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI mungkin mengalami stagnasi dalam pertumbuhan berat badan mereka.
Bahkan, kehilangan berat badan yang drastis juga bisa menjadi peringatan dini. Jadi, ibu harus lebih waspada terhadap tanda-tanda tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Perubahan Perilaku Bayi

Perilaku bayi sering menjadi petunjuk tentang kondisi mereka. Menurut Righard dan Alade dalam jurnal Teknik Mengisap dan Pengaruhnya terhadap Keberhasilan Menyusui (1992), bayi yang sering rewel atau tampak lesu menunjukkan bahwa mereka kelaparan dan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI.

Strategi Meningkatkan Produksi dan Efektivitas ASI

Ilustrasi bayi menangis atau rewel. Foto: Shutter Stock
Setelah mengidentifikasi kemungkinan tanda bayi kurang mendapat ASI, langkah berikutnya adalah menerapkan strategi untuk meningkatkan pasokan ASI dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.

1. Optimalisasi Teknik Menyusui

Penting bagi ibu untuk memastikan bahwa teknik menyusui mereka telah benar untuk memaksimalkan efisiensi transfer ASI ke bayi. Studi yang dilakukan beberapa peneliti menekankan pentingnya posisi yang benar dan penguncian yang efektif selama menyusui.
Teknik ini dapat dilakukan untuk mencegah masalah seperti nyeri puting dan memastikan bayi mendapatkan cukup ASI.
ADVERTISEMENT

2. Dukungan Emosional dan Fisik dari Keluarga

Dukungan dari keluarga dan pasangan sangat penting dalam perjalanan menyusui. Kehadiran dukungan emosional dan bantuan praktis dari anggota keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu dan secara positif mempengaruhi produksi ASI.

3. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Menghadapi tantangan dalam menyusui, seperti persepsi atau realitas kurangnya ASI, memerlukan intervensi dan dukungan dari profesional kesehatan.
Konsultasi dengan ahli laktasi bisa sangat membantu dalam mengatasi hambatan menyusui dan memastikan bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup.
Menyusui merupakan komponen kunci dalam memberikan awal yang sehat bagi bayi. Dengan mengenali tanda-tanda bayi yang mungkin tidak mendapatkan cukup ASI dan menerapkan strategi untuk meningkatkan ketersediaan dan efektivitas ASI.
(MSD)