Tanda Kematian Seseorang Sudah Dekat, Begini Penjelasannya dalam Islam

Ilustrasi orang sakit flu Foto: Shutter Stock

Kematian adalah salah satu fase yang pasti dialami manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Tidak ada yang tahu pasti mengenai waktu kedatangannya, melainkan hanya Allah Swt. Dalam surat Ali Imran ayat 145, Allah berfirman:

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا

“Setiap yang bernyawa tidak akan mati melainkan atas izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.”

Takdir mengenai kematian sebenarnya telah ditentukan jauh sebelum seseorang dilahirkan. Allah menuliskannya di lauhul mahfudz lengkap dengan waktu dan sebab kematiannya. Sehingga, tidak ada satupun makhluk yang bisa lari darinya.

Meski begitu, terdapat tanda-tanda kematian yang diberikan Allah untuk hamba-Nya yang beriman. Apa sajakah itu? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Tanda Kematian Seseorang Sudah Dekat

Takdir kematian seseorang adalah hak prerogatif Allah Swt yang tidak dapat diganggu gugat. Namun, Allah berkehendak untuk memberikan tanda-tanda kematian tersebut kepada hamba-Nya yang beriman.

Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock

Tentu saja, tanda-tanda ini dimaksudkan agar orang tersebut segera mempersiapkan bekal yang diperlukan seperti amal salih, sedekah, dan lain-lain. Mengutip buku Misteri Kehidupan Alam Barzakh oleh Ipnu Rinto, tanda kematian seseorang sudah dekat bisa dilihat sejak 100 hari sebelum kematian.

Kemudian, tanda-tanda tersebut akan terus berlangsung hingga beberapa saat sebelum ajalnya datang. Berikut penjelasan lengkapnya:

100 Hari Sebelum Kematian

Pada fase 100 hari menjelang kematian, biasanya tanda-tanda akan muncul saat waktu ashar. Umumnya, tubuh orang yang akan meninggal berubah menjadi dingin. Ia akan menggigil dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Menurut Abdul Basith dalam skripsinya yang berjudul Kematian dalam Alquran: Perspektif Ibnu Kathir, bagi orang yang beriman, ia akan merasakan tanda-tanda tersebut sehingga ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Allah. Namun sebaliknya, orang yang tidak beriman justru semakin terlena akan kenikmatan dunia dan melupakan kematian.

Ilustrasi mayat. Foto: Shutter Stock

40 Hari Sebelum Kematian

Mengutip buku Mamonisme karya Maman A. Majid, fase ini umumnya dirasakan sesudah waktu Ashar dan ditandai dengan bagian kaki yang berdenyut. Daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arsy Allah.

Malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai mempersiapkan kematian manusia. Ia akan mulai mengikuti sepanjang waktu dan terkadang menampakkan wajahnya kepada mereka. Jika ini terjadi, mereka yang terpilih akan merasa bingung dan cemas seketika.

7 Hari Sebelum Kematian

Tanda-tanda yang akan muncul pada hari ketujuh sebelum kematian adalah rasa sakit yang luar biasa. Sebagian ulama menyebutkan bahwa rasa sakit itu muncul di dagian dada, namun sebagian yang lain menyebutkan di atas perut. Rasa sakit ini akan dirasakan ketika masuk waktu Asar.

Selain itu, nafsu makan pun akan berubah-ubah. Adakalanya merasa tidak mau makan, namun adakalanya juga merasa nafsu makan hingga melebihi kemampuan orang sehat pada umumnya.

3 Hari Sebelum Kematian

Mengutip buku Lika-liku Kehidupan Sesudah Mati karya Syamsul Rijal Hamid (2012 : 16), mendekati waktu kematian, tepatnya 3 hari menjelang, akan terasa denyutan di bagian tengah dahi. Lalu, bagian hitam pada bola mata tidak akan bersinar lagi.

Makam (ilustrasi). Foto: Ainul Qalbi/kumparan

Untuk orang sakit, telinganya terlihat layu dan bagian ujungnya akan berangsur masuk ke dalam, serta telapak kakinya menjadi sulit ditegakkan.

1 Hari Sebelum Kematian

Tanda-tanda kematian ini juga akan dirasakan pada waktu Ashar. Pada waktu itu, akan terasa denyutan di bagian ubun-ubun. Hal ini menandakan bahwa orang tersebut tidak akan bisa melihat waktu Asar lagi di keesokan harinya.

Tanda Terakhir

Adapun tanda terakhir yang akan dirasakan sebelum kematian adalah hawa sejuk di bagian pusar, lalu turun ke pinggang, dan kembali naik ke sekitar jakun atau pangkal leher. Biasanya, keluarga yang akan ditinggal bisa mengetahui hawa sejuk tersebut dengan cara menempelkan tangan di bagian perut.

Saat-saat seperti itulah seharusnya kita memperbanyak dzikir kalimat tauhid dan istigfar. Semua itu dilakukan semata-mata agar Allah mau memaafkan kesalahan orang yang akan meninggal dunia.

(MSD)