Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Tanda Sakaratul Maut dalam Islam Lengkap dengan Dalilnya
25 Maret 2022 13:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT sejatinya menjalani kehidupan yang telah digariskan, termasuk mengalami kematian. Namun, sebelum ruh terpisah dengan jasadnya, setiap manusia akan mengalami sakaratul maut.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Jika Esok Aku Meninggal oleh Muhammad Ridwan, sakaratul maut adalah proses yang menyertai kematian. ruh manusia tidak serta merta dicabut dari raganya menjelang kematian. Ada proses yang menegangkan dan menyakitkan, bahkan berjalan sangat lama bagi mereka yang selama hidupnya banyak melakukan dosa.
Dikatakan oleh Imam Ghazali yang dikutip dari buku Makna Kematian Menuju Kehidupan Abadi oleh KH. Muhammad Sholikhin, rasa sakit tersebut menyebar ke seluruh tubuh sehingga bagi orang yang sedang sekaratul maut. Ia akan merasa dirinya seperti ditarik-tarik dan dicabut dari setiap urat nadi, saraf, persendian, akar rambut dan kulit kepala hingga kaki.
Untuk mengetahui seperti apa tanda-tanda sakaratul maut yang akan dirasakan, berikut ulasannya lengkap dengan dalil-dalilnya.
ADVERTISEMENT
Tanda Sakaratul Maut
Dijelaskan oleh Rosidin dalam bukunya berjudul Modul Fikih Ibadah, terdapat tanda-tanda sakaratul maut yang dapat diketahui, antara lain:
Dalil Sakaratul Maut
Berikut adalah beberapa dalil Alquran dan hadits yang menerangkan bagaimana beratnya menghadapi sakaratul maut yang dihimpun dari buku Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah oleh Muhammad Abdul Hadi.
Sakaratul maut akan datang kepada siapapun. Pada surat Al-Qaaf ayat 19 disebutkan bahwa seseorang tidak akan bisa lari dan menghindari sakaratul maut.
ADVERTISEMENT
“Dan, datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS. Qaaf: 19)
Dalam ayat lain juga disebutkan betapa beratnya sakaratul maut hingga bisa membuat manusia hilang kesadaran dan akal. Terutama bagi orang yang zalim dan ingkar.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut:
“…. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut…” (QS. Al-An’aam: 93)
Selain ayat Alquran di atas, ada beberapa hadits yang juga menyebutkan tentang sakaratul maut. Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdulullah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Berceritalah tentang Bani Israel, Sesungguhnya pada (diri dan keajaiban yang mereka alami) mereka terdapat beberapa keajaiban.” Kemudian Rasulullah bercerita kepada kami, “Pada suatu hari, mereka keluar menuju ke sebuah kuburan. Mereka berkata, ‘Kalau kita shalat dua rakaat dan berdoa kepada Allah agar mengeluarkan orang mati untuk memberitahu kita tentang (bagaimana) kematian’. Nabi kemudian berkata, ‘Lalu mereka melakukannya. Dan saat itulah muncul (dari dalam kubur) seorang laki-laki dengan rambut putih, berkulit hitam, dan antara kedua matanya terdapat bekas sujud yang kemudan (dia) berkata, ‘Wahai kalian, apa yang kalian inginkan dariku? Aku telah mati sejak seratus tahun yang lalu, sampai sekarang rasa kematian masih terasa dan belum hilang dariku, berdoalah kepada Allah agar mengembalikan aku sebagaimana kalian’,” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam musnadnya)
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam riwayat lain dari Anas r.a bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang hamba akan merasakan kepayahan dalam menghadapi sakaratul maut. Dan sungguh, sendi-sendinya akan mengucapkan salam atas bagian yang lain. Ia berkata, ‘Keselamatan atasmu, engkau berpisah dariku dan aku memisahkan diri dari kamu sampai hari kiamat.” (HR. Abu Hudaibah)
Kedua hadits tersebut menjelaskan dengan gamblang hakikat kematian dan dahsyatnya sakaratul maut. Tujuannya agar orang-orang yang sombong dapat mengambil pelajaran dan menjadi sadar akan datangnya kematian. Karena kematian adalah sebuah akhir kehidupan.
(IMR)